Arah Kebijakan Moneter AS dan Pembicaraan Dagang AS – China – Market Mover 25 August 2020 by Alfred Pakasi

915

(Vibiznews – Market Mover) – Pasar perdagangan investasi global hari-hari ini sedang terus mencermati perkembangan pandemi virus corona dan pengaruhnya pada prospek pemulihan ekonomi global, sembari memonitor pidato Chairman the Federal Reserve pada pertengahan minggu ini yang diharapkan memberikan arah kebijakan moneter AS, serta perkembangan pembicaraan dagang antara AS – China untuk implementasi kesepakatan dagang fase satu.

Terhadap pandemi virus pasar memerhatikan dan bereaksi positif terhadap berbagai upaya mengatasi virus, termasuk terakhir badan Food and Drug Administration AS telah merilis izin terapi, yang disebut Presiden AS Donald Trump sebagai terobosan menangani kasus corona. Trump juga mengizinkan percepatan proses uji coba vaksin dari Inggris.

Sementara itu, perkembangan positif dari peningkatan aktivitas bisnis dan manufaktur AS serta membaiknya pasar tenaga kerja telah memicu penguatan bursa saham Wall Street dan menyebarkan sentimen positif ke bursa kawasan, termasuk di Asia.

Sedangkan untuk minggu ini, investor akan mencermati rilis indeks keyakinan konsumen dan penjualan rumah Amerika, selain pertemuan Federal Reserve Kamis nanti.

Di tempat lain, index dollar terpantau berupaya rebound setelah sempat terperosok ke 52 bulan terendahnya, tetapi masih menghadapi hambatan sana-sini. Terakhir dengan perkembangan positif pembicaraan dagang AS-China, dollar kembali tertekan. Sementara euro menguat lagi dengan data ekonomi yang baik dari Jerman.

Bagaimana perkembangan faktor penggerak pasar tersebut terhadap pasar keuangan global?

Bila pada minggu ini pidato dari Jerome Powell menunjukkan kembali posisi dovish-nya yang memperpanjang kebijakan moneter longgar, dan data ekonomi di Amerika dan Eropa ada menunjukkan signal pemulihan, ditambah dengan lancarnya komunikasi dagang AS – China, maka bursa saham global akan menyambutnya dengan positif. Ini kembali dapat memperkuat risk-on sentiment yang sedang diharapkan pasar saat ini. Safe haven seperti emas akan kembali terkoreksi di minggu ketiganya, sedangkan US dollar kali ini masih cenderung dalam tekanan.

Sementara, bila the Federal Reserve dipandang pasar sebagai kurang jelas dalam mendukung pasar, lalu pembicaraan dagang AS – China tersendat, dan mungkin ditambah lagi dengan data melejitnya kasus baru virus corona serta tensi politik AS – China yang memanas lagi, maka safe haven assets akan berpeluang rebound lagi dan bursa saham akan mengalami koreksi atau profit taking. Emas akan bertahap merangkak naik lagi, sementara index dollar kemungkinannya agak konsolidatif.

Adapun, bila signal beritanya serba mixed, kemungkinan pasar akan kembali variatif. Bursa saham akan menemui koreksi pendek dan memasuki area konsolidasi. Dollar di sini mungkin ambil kesempatan untuk menanjak naik, sedangkan harga emas akan diintip profit taking.

Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here