(Vibiznews – Commodity) -Harga minyak sawit pada penutupan hari Selasa naik ke tertinggi tujuh bulan, karena kenaikan harga dari minyak kedelai dan peningkatan pembelian dari India untuk mempersiapkan festival Diwali.
Harga minyak sawit Nopember di Bursa Malaysia Derivatives Exchange ditutup 44 ringgit atau 1.61% menjadi 2,782 ringgit ($671.98) per ton.
Pada hari Jumat harga minyak sawit meningkat 2.3% harga penutupan bulanan untuk kedua kalinya berurutan.
Harga minyak sawit meningkat karena mengikuti penguatan harga minyak kedelai di Dalian, sekalipun ekspor minyak sawit turun dan kekhawatiran penurunan permintaan.
Ekspor minyak sawit Malaysia pada bulan Agustus turun 13% -15% dari bulan Juli menurut cargo surveyor.
Produsen minyak sawit terbesar di dunia, Indonesia, ekspor minyak sawit di 2020 turun 18% dari tahun lalu menjadi 24.92 juta ton, menurut Palm Oil Association (GAPKI) pada hari Selasa dan produksinya menjadi 46.02 juta ton turun dari 47.11 juta ton di 2019.
Ada pengharapan bahwa ada kenaikan harga akibat kenaikan permintaan dari India, konsumen minyak nabati terbesar di dunia, sedang mengisi persediaannya untuk mempersiapkan festival Diwali pada bulan Nopember.
Harga minyak kedelai naik 0.57% di Bursa Dalian dan harga minyak sawit naik 1% sedangkan di CBOT harga minyak kedelai naik 0.97%.
Analisa tehnikal untuk minyak sawit dengan support pertama di 2,650 ringgit dan berikut ke 2,570 ringgit, sedangkan resistance berada di 2,700 ringgit dan berikut ke 2,760 ringgit.
Loni T / Analyst Vibiz Learning Centre – Vibiz Consulting Group
Editor : Asido