(Vibiznews – Commodity) Pemulihan harga minyak WTI dari kerendahan di $42.72 ke atas $43, tidak dapat bertahan lama. Harga minyak WTI kembali turun ke bawah level $42 dengan dolar AS memperpanjang “rebound”nya dari komentar the Fed yang dovish yang memicu aksi jual USD secara masif. Menguatnya dolar AS membuat minyak yang berdenominasi USD menjadi mahal bagi para pembeli luar.
Sementara itu pengumuman dari menteri minyak Irak, Abdul Jabbar, bahwa mereka sedang mengusahakan mendapatkan pengecualian dari OPEC dan Sekutunya dalam hal pengurangan produksi pada kuartal pertama 2021, juga menambah tekanan turun terhadap emas hitam ini.
Namun penurunan inventori minyak mentah AS sebagaimana yang dilaporkan oleh American Petroleum Institute (API) pada hari Selasa, dan data dari Energy Information Administration (EIA) menunjukkan penurunan persediaan minyak mentah AS sebanyak – 9.4 juta barel dari yang diperkirakan penurunan sebesar – 1.9 juta barel, membatasi penurunan harga minyak mentah ini. Ditambah lagi dengan laporan dari ADP mengatakan bahwa kenaikan pekerjaan sektor swasta di bulan Agustus hanya 428.000, jauh di bawah dari yang diperkirakan sebesar 950.000 yang menyebabkan turunnya dolar AS.
Penurunan lebih lanjut akan berhadapan dengan “support” terdekat di $41.75 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $41.50 dan kemudian $41.04. Sedangkan kenaikannya kembali akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $42.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $$42.50 dan kemudian $43.00.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido



