(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah WTI menambah kerugiannya dari penurunan harga pada hari sebelumnya dan tetap berada dibawah tekanan jual yang kuat untuk sesi kedua berturut-turut pada hari Kamis kemarin.
Komoditas ini turun mendekati kerendahan selama sebulan, meskipun berhasil mendapatkan “support” yang solid di $40.45.
Outlook yang negatip terhadap pemulihan permintaan minyak yang hancur akibat coronavirus didorong lebih lanjut oleh kenyataan bahwa indikator tehnikal atas grafik harian telah mulai bergerak ke teritori “bearish”, membuat harga minyak terus mengalami penurunan tidak terpengaruh dengan pernyataan dari menteri perminyakan Irak yang mengulangi kembali pada hari Rabu bahwa Irak akan tetap sepenuhnya menepati janji terhadap kesepakatan pemangkasan produksi OPEC+ pada bulan April dan mekanisme kompensasi yang disepakati pada bulan Juni.
Meskipun demikian, oscillator dari grafik per jam menunjukkan keadaan yang sudah “oversold” menjanjikan sedikit kenaikan.
Jadi bijaksana apabila menunggu sampai muncul tekanan jual yang kuat sebelum mengambil posisi jual.
Emas hitam ini bisa mempercepat penurunannya kearah batas psikologis kunci di $40.00 yang apabila berhasil dilewati, akan lanjut ke $39.45 dan kemudian $39.00. Sedangkan kenaikannya akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $41.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $42.99 dan kemudian $43.88.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido
