(Vibiznews – Commodity) Metal berharga memulai minggu lalu dengan kuat dan mengetes “resistance” di dekat $2,000 per ons. Namun seluruh keuntungan yang telah diperoleh terhapus oleh bangkitnya dolar AS dari kerendahan selama 32 tahun.
Pasar emas mengakhiri minggu lalu dengan kerugian hampir 2%. Emas berjangka kontrak bulan Desember terakhir diperdagangkan di $1,935.20 per ons. Hari Jumat kemarin pasar emas mengalami tekanan jual setelah pasar tenaga kerja AS mengatakan bahwa hampir 1,4 juta pekerjaan pada bulan Agustus, sesuai dengan yang diperkirakan. Dan pada saat yang bersamaan tingkat pengangguran turun ke 8.4% dan upah naik sebanyak 0.4%.
Kebangkitan momentum “bullish” dari dolar AS merupakan resiko yang paling signifikan bagi pasar emas pada minggu depan dengan harga emas tetap terperangkap dalam pola konsolidasi.
Kebangkitan dari dolar AS ini sebenarnya bukanlah suatu kejutan yang signifikan. Para analis telah memperhatikan bahwa dolar AS telah matang untuk keluar dari tekanan jangka pendek yang terus membuatnya turun.
Walaupun sentimen di pasar tetap agak berhati-hati dengan harga emas tidak dapat menembus “resistance” di $2,000 per ons, dan dolar AS masih memiliki ruang untuk naik, faktor fundamental akan terus mendukung harga emas dan setiap penurunan harga emas akan dipandang sebagai kesempatan untuk membeli diharga yang lebih rendah. Emas akan mendapatkan dukungan “support” di $1,920 per ons.
Ini adalah saat yang baik untuk membeli emas. Dampak dari langkah-langkah stimulus belum berlalu dan inflasi akan mendorong naik harga emas dan menurunkan imbal hasil obligasi yang riil.
Namun harga emas bisa saja turun sampai dibawah $1,900. Emas bisa terus berkonsolidasi dengan pasar masih menunggu informasi lebih lanjut mengenai potensi dari langkah-langkah stimulus. Turunnya pengangguran AS membuat the Fed semakin tidak akan menyampaikan kejutan “dovish” lagi pada bulan September ini. Hal ini akan membuat dolar AS akan dibeli orang dan emas akan tertahan untuk bisa naik.
Minggu ini para trader emas juga harus memperhatikan faktor diluar Amerika Serikat, khususnya pertemuan kebijakan moneter European Central Bank (ECB) yang akan diadakan pada tanggal 10 September. Pergerakan naik terbesar dari dolar AS pada minggu lalu yang merupakan juga hari terburuk bagi emas pada minggu lalu terjadi setelah anggota ECB Philip Lane mengatakan bahwa tingkat nilai tukar euro terhadap dolar AS sangat berarti untuk diperhatikan. Berita ini langsung membuat euro turun dan dolar AS naik.
Kelihatannya tinggal masalah waktu untuk ECB mengeluarkan langkah-langkah stimulus baru dan mereka memang masih memiliki ruang untuk itu.
Kedepannya, dalam minggu yang pendek ini karena ada liburan hari buruh pada hari Senin, berarti investor bisa memperkirakan harga emas kemungkinan bergerak dalam rentang harga antara antara “support” di $1,920 an dan “resistance” di $2,000 an per ons.
“Support” terdekat menunggu di $1,929.70 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,919.70 dan kemudian $1,901.40. Sedangkan “resistance” terdekat menunggu di $1,948.80 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,972.40 dan kemudian $1,992.50 sebelum akhirnya ke $2,000.00.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido