(Vibiznews – Commodity) Harga emas turun 1% pada hari Selasa (08/09) tertekan dolar AS yang kuat melebihi kekhawatiran ekonomi yang masih ada dan investor menunggu isyarat kebijakan dari Bank Sentral Eropa.
Harga emas spot turun 0,9% menjadi $ 1.911 per ons, setelah jatuh sebanyak 1% menjadi $ 1.907,61.
Harga emas berjangka AS turun 0,68% menjadi $ 1.921 per ons.
Dolar AS menguat terhadap para pesaingnya, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, di tengah perkiraan bahwa sinyal kebijakan dari ECB pada hari Kamis dapat membebani euro.
Pelaku pasar juga menunggu pertemuan kebijakan Bank Kanada pada hari Rabu, sedangkan pertemuan Fed AS berikutnya dijadwalkan minggu depan.
Bank sentral global telah memenuhi pasar dengan langkah-langkah likuiditas luar biasa untuk mengimbangi kerusakan ekonomi yang ditimbulkan oleh virus corona, mengirim emas 26% lebih tinggi tahun ini karena dianggap sebagai perisai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang.
Juga di radar investor, Presiden AS Donald Trump pada hari Senin kembali mengangkat gagasan untuk memisahkan ekonomi AS dari China.
Di tempat lain, perak turun hampir 2% menjadi $ 26,47 per ons dan platinum turun 1,1% menjadi $ 898,20, sementara paladium turun 0,5% menjadi $ 2.285,29.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga emas melemah tertekan penguatan dolar AS. Namun peluang rebound masih kuat dengan adanya kekhawatiran pelemahan ekonomi dan pandemi coronavirus, juga ketegangan AS-China. Harga emas diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $ 1.900-$ 1.870. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 1.934-$ 1.951.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting