(Vibiznews – Commodity) Harga minyak West Texas Intermediate (WTI), minyak benchmark di Amerika Utara, diperdagangkan naik mengarah ke $40 setelah sempat turun menyentuh kerendahan di $39.12 karena kekuatiran akan turunnya permintaan minyak ditengah naiknya kasus coronavirus secara global, terutama di Eropa dan naiknya dolar AS ke ketinggian selama dua bulan.
Emas hitam ini berhasil menemukan permintaan pada penurunan harga yang dalam di bawah $39.30 untuk hari ketiga berturut-turut. Sementara harga minyak jatuh sebanyak 4% pada tanggal 21 September, para penjual tidak ada yang berani menjual dibawah $39.00. Kegagalan untuk melanjutkan penurunan berulang-ulang di dekat level harga $39.00 mengundang dorongan beli yang baru yang mengakibatkan kenaikan harga minyak.
Dorongan naik harga minyak bertambah dengan keluarnya laporan Natural Gas Storage AS yang mengalami penurunan di 66 miliar dari sebelumnya 89 miliar dan lebih rendah daripada yang diperkirakan di 78 miliar.
Kenaikan selanjutnya akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $40.53 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $41.42 dan kemudian $42.02. Sedangkan penurunannya kembali akan berhadapan dengan “support” terdekat di $39.04 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $38.44 dan kemudian $37.55.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido
