(Vibiznews – Commodity) Harga minyak benchmark AS, WTI, turun tajam ke kerendahan beberapa hari di area $38.40 pada hari Selasa. Namun pada hari Rabu berhasil naik kembali ke area sekitar $39.50. Naiknya harga minyak kelihatannya didorong oleh munculnya data makro ekonomi AS yang lebih baik daripada yang diperkirakan.
Laporan “employment” sektor swasta dari ADP untuk bulan September menunjukkan kenaikan sebanyak 749.000 pekerjaan, yang mengatasi dari yang diperkirakan sebesar 600.000 dan lebih tinggi daripada bulan Agustus sebesar 481.000.
Data ekonomi GDP final kuartal kedua terkontraksi sebesar – 31.4% sedikit lebih baik daripada yang diperkirakan dan dari angka sebelumnya sebesar – 31.7%.
Sentimen yang lebih baik di pasar minyak mentah ini muncul meskipun dolar AS dalam kecenderungan menguat dan adanya keengganan terhadap resiko secara persisten.
Meskipun demikian para trader tetap kuatir ditengah naiknya kasus coronavirus yang tidak terbendung dan pengaruhnya terhadap outlook pertumbuhan ekonomi yang pada akhirnya berdampak kepada berkurangnya permintaan terhadap minyak mentah.
Selanjutnya yang menambah dorongan naik terhadap harga emas adalah turunnya persediaan minyak mentah AS sebanyak 831.000 dalam kurun waktu yang berakhir pada tanggal 25 September sebagaimana yang dilaporkan oleh API.
Kenaikan selanjutnya akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $40.05 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $40.77 dan kemudian $41.46. Sementara penurunannya akan berhadapan dengan “support” terdekat di $39.05 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $38.38 dan kemudian $37.43.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido



