Ekspektasi Stimulus AS dan Ketidakpastian Pasar — Market Outlook, 5-9 October 2020 by Alfred Pakasi

1152

(Vibiznews – Editor’s Note) – Pasar investasi global pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:

  • Berita Presiden Trump yang terkena positif corona, memicu ketidakpastian pasar.
  • Stimulus fiskal AS untuk pemulihan dampak virus corona senilai $2.2 triliun yang kabarnya ada progress dalam pembicaraannya.
  • Kekhawatiran pasar terhadap gelombang kedua virus corona terutama di Eropa dengan restriksi di Perancis dan Spanyol.

Untuk korban virus, berita resmi terakhirnya, sudah sekitar 34.8 juta orang terinfeksi di dunia dan 1 juta lebih orang meninggal, dan menyebar ke 213 negara dan teritori.

Pasar saham dunia umumnya variatif minggu lalu, harga emas balik rebound, serta US dollar yang turun naik dengan volatilitas permintaan risk asset.

Minggu berikutnya, isyu antara perkembangan pandemi virus corona, prospek pemulihan ekonomi, dan tensi AS – China akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Market Review and Outlook 5-9 October 2020.

===

Minggu lalu IHSG di pasar modal Indonesia terpantau agak fluktuatif dan berakhir melemah oleh sentimen negatif dari regional, terakhir dari berita Trump yang positif corona. Sementara itu, bursa kawasan Asia umumnya bias melemah. Secara mingguan IHSG ditutup melemah 0.39% ke level 4,926.734, koreksi di pekan keduanya. Untuk minggu berikutnya (5-9 October 2020), IHSG kemungkinan cenderung masuk fase konsolidasi, dengan tetap mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance level di 5187 dan kemudian 5381, sedangkan support level di posisi 4820 dan kemudian 4755.

Mata uang rupiah terhadap dollar AS pekan lalu terpantau stabil dengan menguat terbatas dalam pasar yang cukup fluktuatif di antara berita perpanjangan PSBB dan pelemahan dollar, sementara dollar global kembali terkoreksi, sehingga rupiah secara mingguannya menguat 0.05% ke level Rp 14,864. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan masih akan naik, atau kemungkinan koreksi rupiah di awal pekan, dalam range antara resistance di level Rp14,971 dan Rp15,045, sementara support di level Rp14.536 dan Rp14.337.

===

Bank Indonesia menyampaikan pekan lalu bahwa likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) meningkat pada Agustus 2020 sebesar 13,3% (yoy). Peningkatan ini menunjukkan mulai bergeraknya ekonomi setelah PSBB memasuki fase relaksasi.

Bank Indonesia merilis penyempurnaan ketentuan uang muka bagi pemberian Kredit/Pembiayaan Kendaraan Bermotor (KKB/PKB) untuk pembelian kendaraan bermotor berwawasan lingkungan  menjadi 0%.

BI juga menyempurnakan ketentuan Pinjaman Likuiditas Jangka Pendek bagi Bank Umum Konvensional (PLJP). Penyempurnaan ketentuan mengenai PLJP/PLJPS ini dilakukan sebagai upaya memperkuat stabilitas sistem keuangan di tengah tingginya tekanan terhadap perekonomian nasional dan stabilitas sistem keuangan sebagai dampak dari pandemi COVID-19.

===

Pasar Forex

Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar secara umum melemah oleh harapan akan disetujuinya paket stimulus Covid-19 AS senilai US$ 2,2 triliun dan naiknya permintaan risk asset, namun di akhir pekan menanjak setelah berita tentang Trump, dimana indeks dolar AS secara mingguan berakhir melemah ke 93.81. Sementara itu, pekan lalu euro terhadap dollar terpantau menguat ke 1.1714. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level resistance pada 1.1834 dan kemudian 1.2011, sementara support pada 1.1612 dan 1.1507.

Pound sterling minggu lalu terlihat menguat ke level 1.2929 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level resistance pada 1.3266 dan kemudian 1.3483, sedangkan support pada 1.2675 dan 1.2480. Untuk USDJPY minggu lalu berakhir stabil ke level 105.31.  Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 108.17 dan 109.85, serta support pada 104.00 serta level 101.18. Sementara itu, Aussie dollar terpantau menguat ke level 0.7161. Range minggu ini akan berada di antara resistance level di 0.7435 dan 0.7712, sementara support level di 0.6807 dan 0.6776.

Pasar Saham

Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum bias melemah di antaranya dengan turunnya harga minyak dunia dipicu kekhawatiran berkurangnya permintaan. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau berakhir melemah ke level 23,030. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 23580 dan 23807, sementara support pada level 22205 dan 21530. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir menguat tipis ke level 23,460. Minggu ini akan berada antara level resistance di 24542 dan 25847, sementara support di 23124 dan 22520.

Bursa saham Wall Street minggu lalu terpantau rebound dari tekanan 4 minggu sebelumnya dengan kembalinya preferensi risk asset oleh ekspektasi akan digelontorkannya paket stimulus pemulihan AS, namun di akhir pekan tergerus setelah berita Presiden Trump yang positif corona. Indeks Dow Jones secara mingguan menguat terbatas ke level 27,682.81, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 28365 dan 29162, sementara support di level 26537 dan 26103. Index S&P 500 minggu lalu menguat ke level 3,355.0, dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 3487 dan 3590, sementara support pada level 3208 dan 2994.

Pasar Emas

Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau rebound dari sekitar 2 bulan terendahnya oleh kekhawatiran investor terhadap ketidakpastian terutama setelah berita Trump terkena Covid, sehingga harga emas spot secara mingguan menguat ke level $1,899.17 per troy ons. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistant di $1974 dan berikut $2015, serta support pada $1848 dan $1795.

 

Seorang investor ketika memilih instrumen investasinya dan kemudian masuk ke pasar tentunya berharap akan memperoleh profit dari keputusan investasinya tersebut. Harapan. Itu sesuatu yang begitu memengaruhi pandangan investor dan keputusan investasinya. Harapan yang diwarnai oleh ekspektasi. Kalau Anda ingin kenal pasar –memang sangat sulit untuk mengenalnya—harus tahu seperti apa ekspektasi pasar hari-hari ini. Vibiznews.com selalu ingin memperkenalkan Anda kepada pasar, karena kami ada sebagai partner sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!

Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here