(Vibiznews – Commodity) – Harga gula pada penutupan pasar hari Rabu naik karena mengikuti kenaikan dari harga minyak mentah
Harga gula Maret di New York naik 19 sen (1.36%) menjadi $14.20 dan harga gula Desember di ICE London turun 0.05%.
Harga gula naik karena mengikuti kenaikan harga minyak mentah yang naik 2% pada hari Rabu, sehingga membuat harga etanol akan naik sebagai bahan bakar pengganti dari minyak mentah, sehingga membuat pabrik tebu di Brazil akan membuat etanol lebih banyak dibanding dengan gula sehingga persediaan gula akan berkurang.
Pada hari Senin harga gula sempat naik ke harga tertinggi 7 ½ bulan di New York dan harga gula di ICE London naik ke harga tertinggi 4 bulan. Harga gula juga naik karena produksi gula di Brazil juga berkurang.
Archer Consulting pada 29 September mengatakan bahwa cuaca kering mengakibatkan kerusakan pada tanaman tebu sehingga produksi gula Brazil di 2020/21 turun 2.8 MMT sementara Maxar mengatakan bahwa di area perkebunan tebu hanya menerima 5- 25% hujan pada bulan –bulan terakhir, sehingga tanaman tebu kekeringan. Badai La Nina juga akan membawa kekeringan di Amerika Selatan.
The Thailand Sugar Mills Corp pada 2 Oktober lalu mengatakan bahwa produksi Thailand turun 13% dari tahun lalu sehingga mencapai produksi terendah 11 tahun menjadi 7.2 MMT karena cuaca kering di perkebunan tebu.
Juga di Uni Eropa, USDA melalui FAS mengatakan pada hari Selasa lalu bahwa produksi Uni Eropa di 2020/21 turun 5.6% dari tahun lalu menjadi 16.05 MMT karena kekeringan.
Cina pada hari Jumat lalu menaikkan perkiraan impor gula di 2019/20 menurut China Agricultural Supply and Demand Estimates (CASDE), Cina kan mengimpor 3.5 MMT gula di 2019/20 naik 15% dari perkiraan sebelumnya 3.04 MMT.
Analisa tehnikal untuk gula dengan support pertama di $13.71 dan berikut ke $13.19 sedangkan resistant pertama di $14.53 dan berikut ke $14.83.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
Editor : Asido