(Vibiznews – Commodity) Harga emas naik pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat hari Rabu, dengan para trader yang penganut “bullish” emas melangkah masuk untuk membeli pada saat harga turun tajam pada hari Selasa. Sedikit melemahnya indek dolar AS pada pertengahan minggu juga menambah kenaikan dari metal berharga ini. Emas berjangka kontrak bulan Desember diperdagangkan naik $9.80 per ons pada $1,904.40. Sementara emas Antam ditawarkan beli pada Rp 1.007.000,- per gram.
Pasar saham global bervariasi pada perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah stabil pada saat perdagangan sesi New York dimulai. Minggu ini akan ada laporan keuangan kuartal ketiga dari perusahaan-perusahaan utama. Kekuatiran akan penyebaran Covid – 19 di negara-negara industri utama dan lainnya membuat para trader dan investor menunda memasuki pasar pada pertengahan minggu.
Keragu-raguan bahwa paket stimulus fiskal AS bisa dikeluarkan sebelum pemilihan presiden berlangsung telah membuat kenaikan indeks saham terhenti pada pertengahan minggu. Dari perspektif analisa grafik, indeks saham AS telah mengalami kenaikan yang berarti baru-baru ini dan sudah memasuki kondisi akan mengalami koreksi normal.
Hal penting diluar pasar metal berharga adalah sedikit melemahnya indeks dolar AS dan melemahnya harga minyak mentah.
Kenaikan lebih lanjut akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,920.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,930.60 dan kemudian $1,950.00. Sedangkan penurunannya akan berhadapan dengan “support” terdekat di $1,885.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,877.10 dan kemudian $1,851.00.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido