(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah sempat kehilangan keuntungan pada posisi puncak di $41.00 dan jatuh ke kerendahan selama 2 hari di area $39.40, sebelum akhirnya naik kembali ke $40.54 karena laporan dari EIA.
Penurunan harga minyak disebabkan antara lain oleh cepatnya penyebaran pandemic di benua Eropa yang mengakibatkan diimplementasikannya langkah-langkah restriksi yang baru yang membangkitkan keprihatinan akan berkurangnya permintaan minyak mentah.
Perancis mengumumkan jam malam di Paris dan beberapa kota metropolitan lainnya untuk memerangi penyebaran coronavirus yang cepat di negara dengan perekonomian kedua terbesar di Eropa. Jerman yang merupakan lokomotif ekonomi di benuar Eropa sedang mempertimbangkan pengenaan pembatasan jika keadaan tidak membaik. Spanyol, Belanda, dan Belgia sedang berjuang selama minggu yang panjang. Penurunan temperatur dan kembalinya anak-anak ke sekolah memberikan kontribusi terhadap kenaikan infeksi coronavirus.
Energy Information Administration (EIA) didalam laporan mingguannya melaporkan stok minyak mentah AS berkurang sebanyak – 3.8 juta barel pada minggu yang berakhir tanggal 9 Oktober. Akibatnya pasar bereaksi dengan kenaikan sedikit. Sedangkan American Petroleum Institute (API) pada hari Rabu melaporkan penurunan persediaan minyak AS yang tidak terduga sebanyak – 5,4 juta barel.
Kenaikan selanjutnya akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $41.80 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $42.25 dan kemudian $43.55. Sementara penurunannya akan berhadapan dengan “support” terdekat di $40.49 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $39.63 dan kemudian $38.32.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido



