(Vibiznews – Commodity) – Harga gandum pada awal minggu meningkat karena peningkatan ekspor dan cuaca kering melanda banyak negara produsen sehingga menganggu pertumbuhan tanaman gandum.
Harga gandum Desember di CBOT naik 1.75 sen menjadi $6.27 per bushel.
Laporan ekspor mingguan dari USDA untuk gandum sebesar 239,688 MT masih dalam range perkiraan sebesar 400-60 KT. Negara tujuan ekspor terbesar adalah Ethiopia dan Bangladesh. Total ekspor pada tahun ini sebesar 10.677 MMT naik 6% dari total ekspor sebelumnya.
Laporan NASS progress tanaman mingguan, tanaman gandum musim dingin sudah ditanam 11% pada minggu ini sehingga total tanaman gandum musim dingin yang sudah ditanam sebesar 77%, masih lebih cepat dari rata-rata 5 tahun 72%. Tanaman gandum yang sudah bertumbuh sebesar 51% dibanding rata-rata 48%.
Pada saat ini di banyak negara produsen gandum sedang melakukan penanaman gandum musim dingin namun penanaman mengalami kesulitan karena cuaca kering akibat curah hujan yang sedikit. Di Eropa Barat dalam beberapa minggu ke depan diperkirakan curah hujan akan meningkat sementara di Selatan Rusia masih kering dangan curah hujan yang kecil. Di Ukraina hujan turun tidak merata, dengan daerah sebelah timur masih kering. Kazakhstan masih kering sehingga petani tidak jadi menanam karena tanah sangat kering.
Di Argentina produksi gandum diperkirakan akan berkurang karena kekeringan namun hujan dilaporkan turun pada akhir minggu. Hampir seperempat ladang gandum mengalami kekeringan. Australia Barat juga kekeringan. Di Amerika hujan turun di daerah Great Plain namun di sebelah barat masih panas dan kering.
Ukraine’s Ag Ministry mengatakan pada tahun 2020 ini produksi gandum sebesar 25.1 MMT turun 3.2 MMT dari tahun lalu.
Ethiopia melakukan pemesanan gandum di Pasar Internasional sebesar 280k MT.
Analisa tehnikal untuk gandum dengan support pertama di $6.00 dan berikut ke $5.87 sedangkan resistant pertama di $6.28 dan berikut $6.32.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
Editor : Asido