(Vibiznews – Commodity) Harga emas berjangka naik pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat hari Rabu. Kenaikan harga emas disebabkan karena melemahnya indeks dolar AS yang menyentuh kerendahan selama enam minggu. Melemahnya indeks saham AS pada saat perdagangan sebelum sesi New York dimulai juga menambah pergerakan naik dari metal berharga ini. Emas berjangka kontrak bulan Desember naik $6.90 per ons pada $1,922.40. Sementara emas Antam ditawarkan beli pada Rp 1.012.000,- per gram, naik Rp 4000,-
Pasar saham global bervariasi dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah sedikit melemah pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Sekarang kelihatannya berkurang kemungkinan Kongres AS dengan pemerintahan Trump bisa mencapai kesepakatan mengenai paket stimulus untuk Covid – 19 yang baru sebelum pemilihan presiden yang tinggal kurang dari dua minggu lagi. Meskipun demikian, kedua belah pihak masih berkomunikasi untuk mendapatkan semacam paket stimulus untuk orang Amerika. Namun, Senat AS yang dari Republikan bisa menentang setiap kesepakatan yang disetujui antara Kongres dengan pemerintahan AS. Laporan-laporan dari korporasi AS juga sedang dalam pusat perhatian pada saat ini.
Naiknya kasus coronavirus di Eropa dan Amerika Selatan terus menekan antusiasme dari para trader dan investor pada pertengahan minggu ini. Para pembuat obat terus bergegas untuk mendapatkan vaksin yang berhasil, namun tidak satupun kelihatannya siap untuk mempresentasikan kemajuannya kepada publik segera.
Kenaikan harga emas selanjutnya akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,930.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,939.40 dan kemudian $1,950.00. Sedangkan penurunannya akan berhadapan dengan “support” terdekat di $1,911.60 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,900.00 dan kemudian $1,885.01.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido