(Vibiznews – Commodity) – Harga jagung turun pada penutupan pasar hari Kamis, setelah laporan ekspor mingguan, melemahnya indeks dolar dan meluasnya hujan yang turun di Brazil dan juga hujan akan turun di Argentina dalam 6-10 hari lagi.
Harga jagung Desember di CBOT turun 3 sen menjadi $3.9850 per bushel.
USDA melaporkan ada penjualan jagung ke Mexico sebesar 1.432 MMT yang dibagi 891k untuk pengiriman 2020/21 dan 541k untuk pengiriman 2021/22. Eksportir swasta juga menjual 140,000 MT jagung ke negara yang tidak diketahui.
Laporan ekspor mingguan USDA sampai 22 Oktober sebesar 2,244 MMT naik 22% dari minggu lalu dan lebih tinggi dari perkiraan pedagang 700k-1.500 M MT dan naik 308% dari tahun lalu pada periode yang sama. Negara pembeli terbesar Mexico dan Jepang. Pengiriman pada minggu ini hanya 18% sebesar 29 mbu masih lebih tinggi 49% dari tahun lalu pada minggu yang sama.
Ag Attache melaporkan produksi jagung Argentina di 2020/21 sebesar 48 MMT, lebih rendah dari laporan WASDE – USDA 2 MMT dan ekspornya 33 juta MT, lebih rendah 1 MMT dari perkiraan WASDE- USDA
IGC menurunkan perkiraan produksi jagung 4 MMT menjadi 1.156 milyar MT, persediaan akhir Oktober sebesar 279 MMT turun dibanding persediaan September 285 MMT.
Harga jagung mengalami penurunan karena melemahnya dolar AS, akibat gelombang ke dua dari pandemic covid-19 negara-negara Eropa melakukan lockdown sehingga timbul kekhawatiran pasar akan perekonomian.
Panen di AS sedang berlangsung dengan baik tetapi cuaca diperkirakan akan semakin dingin dan lembab sehingga mengakibatkan panen akan berlangsung lebih lambat pada minggu ini.
Hujan telah turun di Amerika Selatan, Di Brazil dan Argentina membuat penanaman jagung akan berlangsung dengan baik dan tanaman bisa bertumbuh dengan baik, yang dapat menghasilkan panen yang baik, sehingga Brazil dan Argentina dapat mengekspor jagung kembali sehingga akan menjadi pesaing bagi jagung AS , menjadi faktor yang akan menurunkan harga jagung.
Produksi etanol di AS rata-rata 941 barel per hari, dan persediaan diperkirakan sebesar 19.6 juta barel terendah sejak 2015, akibatnya jagung yang diolah jadi etanol sedikit, persediaan jagung akan meningkat.
Analisa tehnikal untuk jagung dengan support pertama di $3.99 dan berikut ke $3.93 sedangkan resistant pertama di $4.13 dan berikut ke $4.15.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
Editor : Asido