Pilpres AS dan Gelombang Baru Virus — Market Outlook, 2-6 November 2020 by Alfred Pakasi

1411

(Vibiznews – Editor’s Note) – Pasar investasi global pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:

  • Perhatian pasar tercurah kepada berlangsungnya Pilpres di AS, pada 3 November ini, dimana sudah lebih dari 82 juta orang atau hampir 60% telah mengirimkan surat pemilihannya.
  • Ekspektasi terhadap paket stimulus fiskal AS untuk dapat disetujui sebelum berlangsungnya pilpres AS semakin pudar.
  • Meningkatnya kasus virus corona di Eropa dan AS menambah kekhawatiran investor, dengan Jerman dan Perancis sudah memberlakukan kembali lockdown.

Untuk korban virus, berita resmi terakhirnya, sudah sekitar 42.9 juta orang terinfeksi di dunia dan 1.19 juta orang meninggal, dan menyebar ke 216 negara dan teritori.

Pasar saham dunia umumnya dalam bias melemah, harga emas terkoreksi, US dollar berhasil rebound, sedangkan IHSG lanjut membukukan gain mingguannya.

Minggu berikutnya, isyu antara perkembangan pandemi virus corona, prospek pemulihan ekonomi, dan Pilpres AS akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Market Review and Outlook 2-6 November 2020.

===

Minggu lalu IHSG di pasar modal Indonesia terpantau lanjut menguat dan fluktuatif dalam minggu pendek 2 hari, terpengaruh bursa regional yang sempat variatif dalam mencermati perkembangan paket stimulus AS. Sementara itu, bursa kawasan Asia umumnya dalam bias melemah. Secara mingguan IHSG ditutup menguat 0.31% ke level 5,128.225; membukukan rally mingguan yang keempatnya. Untuk minggu berikutnya (2-6 November 2020), IHSG akan menunggu rilis PDB triwulan III dan kemungkinan akan bias positif di rentang konsolidasi 3 minggu terakhirnya, dengan tetap mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance level di 5187 dan kemudian 5381, sedangkan support level di posisi 4962 dan kemudian 4820.

Mata uang rupiah terhadap dollar AS pekan lalu terpantau bergerak agak terbatas dalam minggu pendek dan berakhir menguat, membukukan rally penguatan di minggu kelimanya, sementara dollar global kemudian perkasa, sehingga rupiah secara mingguannya menguat 0.24% ke level Rp 14,625; membukukan rally penguatan di minggu yang kelima. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan berlanjut turun, atau kemungkinan rupiah bertahan menguat, dalam range antara resistance di level Rp14,772 dan Rp14,857, sementara support di level Rp14.605 dan Rp14.505.

===

Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menyimpulkan bahwa stabilitas sistem keuangan triwulan III – 2020 tetap terjaga sehingga menopang pemulihan ekonomi yang berangsur membaik, denikian kesimpulan rapat berkala KSSK terakhir.

Perekonomian domestik juga secara berangsur-angsur membaik, terutama setelah mengalami tekanan pada triwulan II sebesar -5.32%, didorong oleh percepatan realisasi stimulus fiskal dan perbaikan ekspor.

Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) tetap tinggi pada September 2020, yang tercatat Rp6.742,9 triliun atau tumbuh tetap tinggi sebesar 12.3% (yoy), meskipun melambat dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 13.3% (yoy).

===

Pasar Forex

Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar secara umum menguat di tengah kekhawatiran pasar atas pelaksanaan pilpres AS dan menanjaknya kasus virus yang memicu lockdown kembali di sebagian Eropa, dimana indeks dolar AS secara mingguan berakhir menguat ke 94.04. Dollar bertengger di posisi 4 minggu terkuatnya. Sementara itu, pekan lalu euro terhadap dollar terpantau melemah ke 1.1645. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level resistance pada 1.1841 dan kemudian 1.1918, sementara support pada 1.1612 dan 1.1507.

Pound sterling minggu lalu terlihat melemah ke level 1.2946 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level resistance pada 1.3266 dan kemudian 1.3483, sedangkan support pada 1.2675 dan 1.2480. Untuk USDJPY minggu lalu berakhir melemah tipis ke level 104.65.  Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 108.17 dan 109.85, serta support pada 104.00 serta level 101.18. Sementara itu, Aussie dollar terpantau melemah ke level 0.7027. Range minggu ini akan berada di antara resistance level di 0.7435 dan 0.7712, sementara support level di 0.6807 dan 0.6776.

Pasar Saham

Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum melemah di tengah kekhawatiran pemilihan presiden AS minggu mendatang dan prospek ekonomi global yang goyah oleh meningkatnya kasus baru Covid-19. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau berakhir melemah ke level 22,977. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 23580 dan 23807, sementara support pada level 22205 dan 21530. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir melemah ke level 24,107. Minggu ini akan berada antara level resistance di 24542 dan 25847, sementara support di 23124 dan 22520.

Bursa saham Wall Street minggu lalu terpantau melemah dipimpin sektor teknologi di tengah kenaikan kasus virus, meredupnya harapan paket stimulus, dan kekhawatiran atas pilpres AS. Indeks Dow Jones secara mingguan melemah ke level 26,501.60, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 28436 dan 29162, sementara support di level 25992 dan 25523. Index S&P 500 minggu lalu melemah ke level 3,286.6, dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 3490 dan 3590, sementara support pada level 3301 dan 3208.

Pasar Emas

Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau melemah oleh penguatan dollar namun di akhir pekan sempat rebound di antara ketidakpastian menjelang pilpres AS, sehingga harga emas spot secara mingguan melemah ke level $1,878.95 per troy ons. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistant di $1974 dan berikut $2015, serta support pada $1848 dan $1795.

 

Dinamika harga instrumen investasi bergerak begitu aktif, bahkan selama 24 jam dalam 5 sampai 6 hari perdagangan. Buat banyak investor retail lokal tidak mungkin untuk terus memantau pergerakan harga secara non-stop. Dalam situasi seperti ini, terasa sekali manfaat dari online trading system, yang sudah semakin lazim dan maju dewasa ini. Sistem investasi ini memungkinkan kita pasang order terlebih dahulu, termasuk dengan programming yang telah ditentukan sebelumnya. Begitu banyak metode dan teknik untuk trading profit yang dapat diotomatisasikan pada online trading ini. Kalau Anda mau belajar lebih jauh, ikuti terus Vibiznews.com. Semua serba investasi ada di sini. Mari, terus maju bersama Vibiznews.com untuk keuntungan investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!

 

Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here