(Vibiznews – Commodity ) – Harga gula pada penutupan pasar hari Senin naik ke tertinggi 8 ¾ bulan karena produksi gula global menurun.
Harga gula Maret di ICE New York naik 51 sen (3.41%) menjadi $15.47 dan harga gula putih Maret naik 3.44%.
France’s Agricultural Ministry pada hari Senin mengurangi perkiraan produksi gula beet sehingga jumlahnya menjadi terendah 19 tahun di 27.2 MMT turun dari perkiraan Oktober sebesar 30.5 MMT karena kekeringan. Perancis adalah produsen gula terbesar di Uni Eropa.
Maxar mengatakan pada hari Senin bahwa Badai Iota membuat hujan turun 24-36 inchi di Amerika Tengah dan merusak perkebunan tebu di Nicaragua, Honduras dan Guatemala.
Harga gula naik selama 6 minggu terakhir karena cuaca kering di Brazil akan mengurangi hasil panen tebu dan mengurangi produksi gula. Hujan yang tidak merata masih membuat kelembaban tanah di bawah normal. Maxar mengatakan bahwa selama beberapa bulan terakhir curah hujan 5%-25% dibawah normal. La Nina membuat cuaca kering di Brazil menjadi lebih lama.
Harga gula juga naik karena hasil panen gula turun di Thailand, negara eksportir gula ke dua di dunia, karena kekeringan. The Thailand Sugar Mills Corp pada 2 Oktober mengatakan bahwa produksi gula di Thailand di 2020/21 turun 13% dari tahun lalu ke terendah 11 tahun menjadi 7.2 MMT karena cuaca kering di ladang tebu merusak tanaman.
Unica pada Rabu lalu mengatakan bahwa produksi gula Brazil pada pertengahan kedua bulan Oktober naik 14.4 % dari tahun lalu menjadi 1.7373 MMT dengan pemakaian tebu yang digiling untuk etanol naik menjadi 43.63% di 2020/21 dari 32% di 2019/20
Pada hari Senin lalu India’s National Federation of Cooperative Sugar Factories mengatakan bahwa produksi gula India sampai 5 Nopember naik 32.8% dari tahun menjadi 425,000 MT.
Analisa tehnikal untuk gula dengan support pertama di $14.70 dan berikut ke $14.40 sedangkan resistant $15.00 dan berikut $15.50.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
Editor : Asido