(Vibiznews – Economy & Business) – Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung tanpa kepastian tentu saja memberikan dampak yang cukup besar dalam perekonomian kita. Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang sangat terdampak akibat pembatasan sosial guna mengurangi penyebaran COVID-19.
Berbagai macam sektor yang terkait dengan pariwisata mulai dari transportasi, industri tekstil, industri alat angkut, industri kerajinan, perdagangan, hotel, dan restoran tidak berjalan. Hal ini disampaikan Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu), Suahasil Nazara, yang hadir secara virtual saat menjadi narasumber pada Rapat Koordinasi Nasional Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kamis (26/11).
Wamenkeu menyampaikan Pemerintah hadir untuk situasi tersebut dengan memberikan stimulus melalui APBN. “APBN segera merespons dan melakukan kebijakan yang sifatnya luar biasa. Pengeluaran negara di tengah penerimaan mengalami kontraksi karena kegiatan ekonomi menurun,” ungkapnya seperti yang dilansir Kementerian Keuangan.
Dalam rangka pemulihan ekonomi nasional Pemerintah juga mempersiapkan anggaran khusus untuk pengembangan pariwisata melalui APBN tahun 2020 dengan menyediakan program stimulus pariwisata yang diharapkan dapat mendukung kegiatan pariwisata.
Wamenkeu memberikan gambaran bahwa sektor pariwisata dapat bangkit dan pulih dengan dukungan dari banyak peran. “Dukungan pemerintah pusat yaitu melalui belanja kementerian/lembaga, belanja BUMN, belanja swasta, dan belanja pemerintah daerah,” tandasnya.
Pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp15,1 triliun di tahun 2021 yang tersebar di kementerian/lembaga, non kementerian/lembaga, dan transfer ke daerah, Wamenkeu berharap sinergi antar kementerian/lembaga dan pemerintah daerah untuk memajukan pariwisata semakin meningkat.
Belinda Kosasih / Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting
Editor : Asido Situmorang