(Vibiznews – Commodity) Harga minyak benchmark Amerika, WTI, pada hari Senin turun setelah ada tanda – tanda bahwa anggota OPEC+ kemungkinan tidak bisa mencapai kesepakatan untuk mengurangi produksi dalam pertemuan mereka.
Sementara para trader minyak sudah lama mengantisipasikan penundaan untuk melonggarkan pengurangan produksi mereka selama 3 sampai 6 bulan yang diskedulkan akan dimulai sejak 1 Januari 2021 oleh OPEC+ untuk menopang harga minyak ditengah badai sehubungan dengan pandemik.
Selain itu, pemerintah Trump dilaporkan telah memblacklist beberapa perusahaan Cina, yang dikatakan perusahaan – perusahaan tersebut dikontrol oleh militer Cina. Perusahaan tersebut termasuk perusahaan energy raksasa Cina National Offshore Oil Corp (CNOOC), yang sahamnya turun hampir 10% di HongKong setelah keluar berita tersebut.
Pasar mulai kuatir mengenai potensi eskalasi kembali antara AS dengan Cina selama dua bulan yang akan datang, yang bisa menekan sentimen terhadap resiko.
Penurunan harga minyak akan berhadapan dengan “support” terdekat di $44.89 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $44.18 dan kemudian $43.03. Sementara kenaikannya akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $46.03 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $46.47 dan kemudian $47.61.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido



