(Vibiznews – Commodity) Minyak berjangka benchmark AS, West Texas Intermediary (WTI) diperdagangkan dengan keuntungan tipis pada hari Jumat minggu lalu, setelah sebelumnya mengalami koreksi turun di bawah $47.00 sehabis rally harga minyak yang pada hari Kamis berhasil membawa naik harga minyak kembali ke ketinggian di $47.70.
Saat ini harga minyak WTI diperdagangkan di $46.67. Sedikit turunnya harga minyak mentah WTI di pasar menggemakan penurunan yang lebih luas dari minat terhadap resiko yang terlihat juga di pasar saham baik di Eropa maupun di Amerika Serikat yang mengalami kerugian dan matauang safe-haven seperti JPY dan dolar AS menjadi pemenang pada hari Jumat minggu lalu. Pasar kelihatannya menunjukkan keprihatinan atas kurangnya kemajuan dalam pembicaraan Brexit antara Inggris dengan Uni Eropa, yang bisa menghambat pemulihan ekonomi baik di Inggris maupun di Eropa.
Selain itu bantuan stimulus fiskal AS untuk membantu mengatasi dampak dari pandemic Covid – 19 yang diharapkan ternyata belum mencapai kesepakatan.
Meskipun demikian secara mingguan, harga WTI naik sebanyak 1.5%.
Dari sisi “supply” OPEC+ Joint Ministerial Monitoring Committee akan mengadakan pertemuan pada tanggal 17 Desember dan akan mereview data sekunder dan kondisi pasar minyak mentah pada saat sekarang ini sebelum membuat rekomendasi kepada OPEC+.
Penurunan lebih lanjut akan berhadapan dengan “support” terdekat di $45.85 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $44.68 dan kemudian $43.68. “Resistance” terdekat menunggu di $48.02 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $49.02 dan kemudian $50.19.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido



