(Vibiznews – Commodity) – Harga gula naik pada penutupan pasar hari Rabu ke harga tertinggi 1 ½ minggu, karena berkurangnya hasil panen Brazil.
Harga gula Maret di ICE New York naik 29 sen (1.99%) menjadi $14.83 dan harga gula di London naik 1.70% .
Harga gula naik karena pada hari Rabu karena Commodity Weather Group mengatakan bahwa kemungkinan kelembaban di Brazil masih dibawah normal mungkin akan berlangsung di kuartal 1 di 2021, karena pengaruh Cuaca La Nina sudah berkurang.
Kenaikan harga minyak mentah pada hari Rabu merupakan faktor yang meningkatkan harga gula. Harga minyak mentah rally diatas 2% pada hari Rabu, sehingga harga etanol meningkat, sehingga pabrik tebu lebih banyak membuat etanol dibanding gula sehingga persediaan gula berkurang.
Kenaikan harga gula terjadi karena diperkirakan the Indonesia Sugar Refiners Association , Indonesia negara terbesar di Asia Tenggara akan meningkatkan ekspor gula pada tahun depan naik 10% menjadi 3.3 MMT karena kenaikan permintaan untuk industry bahan makanan dan minuman.
Pemerintah India telah mengeluarkan 35 milyar ruppee ($475 juta ) untuk membantu subsidi produsen gula di India untuk mengekspor 6 MMT selama 2020/21, akibatnya harga gula bisa turun.
Pada 10 Desember Unica melaporkan bahwa produsen gula di Brazil Pusat dan Selatan pada pertengahan kedua Nopember naik 22.6% dari tahun lalu menjadi 427 MT. Persentasi tebu yang dibuat gula naik ke 35.55% dari 23.85% di 2019/20.
Analisa tehnikal untuk gula dengan support pertama di $14.40 dan berikut ke $14.00 sedangkan resistant pertama di $14.80 dan berikut ke $15.30.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
Editor : Asido