(Vibiznews – Commodity) – Harga jagung naik sedikit pada awal minggu setelah libur panjang hari Natal, kenaikan harga jagung adalah untuk ke sebelas hari berturut- turut dan mencapai harga tertinggi 18 bulan, karena kekeringan masih berlangsung di Amerika Selatan, sehingga negara pembeli jagung kembali membeli jagung dari Amerika sehingga pengiriman ekspor minggu ini kembali meningkat.
Harga jagung Maret di CBOT naik 5.50 sen menjadi $4.5650 perbushel, harga tertinggi sejak 15 Juli 2019
Laporan pengiriman ekspor mingguan untuk jagung dari USDA sebesar 993,710 MT sampai 24 Desember naik 770k MT dari minggu lalu dan naik 409k MT dari tahun lalu pada minggu yang sama, masih diatas range perkiraan 700-950 K T. Negara tujuan pengiriman yang terbesar Cina (35%), Mexico (20%) dan Jepang (17%). Total ekspor jagung pada tahun marketing ini sebesar 13.73 MMT, dibanding 8.05 MMT yang dikirim pada minggu lalu.
USDA melaporkan ada penjualan 149,572 ton jagung ke negara tujuan yang tidak diketahui untuk pengiriman 2020/21.
Laporan pengiriman ekspor mingguan untuk sorghum sebesar 205,768 MT, hampir sama dengan minggu lalu, namun naik 4,049 MT dari tahun lalu pada minggu yang sama.
Argentina dan daerah Brazil Selatan masih kering, dan tidak bagus untuk tanaman kedelai dan jagung. Hujan sudah turun pada minggu lalu di Argentina tapi tidak cukup untuk mengurangi kekeringan. Perkiraan di Argentina sampai Januari masih akan kekeringan.
Analisa tehnikal untuk jagung dengan support pertama di $4.40 dan berikut ke $4.33 sedangkan resistant pertama di $4.57 dan berikut ke $4.60.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
Editor : Asido



