Harga Jagung Pada Awal Tahun Turun Sedikit dari Harga Tertinggi 6 1/2 tahun

1345
jagung

(Vibiznews – Commodity) – Harga jagung turun sedikit pada awal tahun dari harga tertinggi 6 ½ tahun pada akhir tahun 2020 cuaca kering masih akan berlangsung di Amerika Selatan  ditambah Argentina mengumumkan penundaan pengiriman jagung sampai 1 Maret.

Harga jagung Maret di CBOT turun  0.25 sen menjadi $4.8375 per bushel.

Pada sepanjang perdagangan siang hari di awal tahun harga jagung terus turun, namun pada akhir hari ditutup turun sedikit namun harganya sempat naik   mencapai harga tertinggi di $4.9775 perbushel pada malam hari.

Laporan pengiriman ekspor mingguan dari USDA untuk jagung sebesar 35.94 mbu dikirim sampai 31 Desember, turun 49.4 mbu dari minggu lalu, namun naik 14.25 mbu dari tahun lalu pada minggu yang sama.  Negara tujuan pengiriman yang terbesar adalah Mexico dengan 292k MT, kemudian Cina 282k MT.

Laporan ekspor mingguan USDA pada hari Kamis 31 Desember jagung yang dipesan sebesar 964,547 MT sampai 24 Desember, naik 48% dari minggu lalu dan naik 81.5% dari tahun lalu pada minggu yang lalu. Pembeli terbesar adalah Jepang dan juga negera yang tidak dketahui.

Total pengiriman jagung pada tahun Marketing ini sebesar 1.34 MMT, dengan Cina menjadi tujuan utama 400k MT. Jepang dan Mexico negara tujuan berikut  masing-masing 200 k MT.

USDA melaporkan bahwa jagung yang digunakan untuk membuat etanol sebesar 431.661 mbu di bulan Nopember turun dari 434.167 mbu di bulan Oktober, turun 5.5% dari tahun lalu.  Produksi menurut DDGS hanya turun 4.6% dari tahun lalu, produksi Nopember sebesar 1.798m ton.

USDA akan melaporkan laporan bulan persediaan dan permintaan, WASDE pada tanggal 12 Januari minggu depan, diperkirakan produksi akan turun sementara permintaan diperkirakan akan meningkat.

Di awal tahun 2021 masalah terbatasnya persediaan di Amerika Selatan dan meningkatnya permintaan Cina membuat harga kedelai dan jagung meningkat,

Di Argentina diumumkan akan ada penundaan ekspor jagung sampai bulan Maret, karena Argentina akan menyimpan hasil jagung untuk persediaan domestik, karena cuaca  yang tidak pasti saat ini, dan ada kekhawatiran akan hasil panen berikut.

Berita ini diumumkan setelah pemogokan 3 minggu dari pekerja di pabrik pengolahan kedelai, sehingga mengganggu persediaan dunia, karena Argentina sebagai negara produsen soymeal terbesar di dunia.

Cuaca kering di Argentina dan Selatan Brazil menjadi faktor pemicu kenaikan harga jagung, cuaca kering ini mengganggu tanaman jagung, sekalipun hujan diperkirakan akan turun pada minggu depan.

Pada hari-hari ini pasar biji-bijian sangat memperhatikan  risiko yang mengganggu persediaan di Amerika Selatan, dimana saat ini  impor biji-bijian Cina sangat besar yang akan menyerap hasil darimanapun pasar Internasional

Ekspor jagung Brazil di bulan Desember sebesar 5.006 MMT naik dari 4.164 MMT di bulan Desember 2019.

Semua harga di Perdagangan berjangka di Cina mencapai rekor tertinggi pada minggu lalu dan juga penguatan renminbi terhadap dolar.

Analisa tehnikal untuk jagung dengan support pertama di $4.59 kemudian ke $4.34 sedangkan resistant pertama di $4.97 dan berikut ke $5.10.

Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting

Editor : Asido

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here