(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah naik tinggi pada hari pertama perdagangan tahun yang baru 2021 dimana West Texas Intermediate (WTI) sempat menyentuh level tertinggi di dalam lebih dari 10 bulan pada $49.80. Namun, WTI kemudian membalikkan arah menjelang perdagangan sesi Amerika Serikat dan terakhir turun sampai $47.74.
Laporan menunjukan bahwa produsen OPEC dan Non-OPEC kemungkinan akan mempertahankan produksi minyaknya tidak berubah meskipun faktanya Rusia telah mengatakan kenaikan 500.000 barel per hari pada bulan Februari, sempat membantu menaikkan harga minyak pada awalnya.
Namun munculnya kembali keprihatinan akan dampak yang negatif dari meningkatnya infeksi virus corona terhadap permintaan energy kedepannya, kelihatannya memaksa para produsen untuk mengambil sikap berhati – hati.
Jerman dilaporkan akan memperpanjang lockdown saat ini untuk dua minggu lagi sampai akhir dari bulan Januari. Selain itu, Covid – 19 meningkat di Inggris karena adanya jenis baru dari Covid – 19 yang lebih menular. PM Johnson dipaksa untuk mengumumkan lockdown secara nasional yang baru dengan tingkat tertinggi Tier-4, bahkan yang baru Tier-5.
Penurunan lebih lanjut akan berhadapan dengan “support” terdekat di $47.50 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $47.00 dan kemudian $46.70. Sedangkan “resistance” terdekat menunggu di $48.79 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $49.11 dan kemudian $49.91.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido


