(Vibiznews – Commodity) WTI, minyak mentah berjangka di Nymex naik ke ketinggian 11 bulan, sejak bulan Februari 2020 di $52.77 dan sekarang berada di level $53.00.
Naiknya harga minyak disebabkan oleh mundurnya dolar AS secara luas, dengan imbal hasil Treasury AS ke kelihatannya stabil setelah mengalami kenaikan belakangan ini. Melemahnya dolar AS menyebabkan minyak yang berdenominasi dolar AS menjadi turun.
Hal yang menambah kenaikan harga minyak adalah para pembeli tetap penuh dengan pengharapan bahwa pemotongan produksi minyak yang diumumkan oleh Arab Saudi pada minggu lalu akan membawa pasar kepada kekurangan persediaan minyak pada tahun 2021 yang bisa menutupi kekurangan permintaan yang disebabkan oleh karena lockdown akibat virus corona.
Pergerakan naik harga minyak nampaknya mengabaikan bertambahnya keprihatinan akibat kenaikan Covid – 19 di seluruh dunia, dengan Jepang kemungkinan akan memperpanjang keadaan daruratnya sementara Inggris sedang mempertimbangkan restriksi yang lebih besar tergantung kepada penyebaran virus.
Faktor utama sebegitu jauh pada tahun 2021 ini adalah ekspektasi akan lebih besarnya stimulus fiskal yang telah memicu kenaikan imbal hasil Treasury yang pada akhirnya mempengaruhi harga minyak yang memberikan imbal hasil yang lebih tinggi.
Kenaikan selanjutnya akan berhadapan dengan “resistance” terdekat menunggu di $52.72 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $53.32 dan kemudian $53.93. Penurunannya akan berhadapan dengan “support” terdekat pada $51.51 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $50.90 dan kemudian $50.30.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido



