(Vibiznews – Market Mover) Pasar perdagangan global minggu ini mencermati perkembangan kasus virus corona serta pelaksanaan vaksin yang sudah berlangsung, sementara itu perkembangan politik di AS juga masih menjadi sorotan.
Pemerintah Jepang berencana untuk memperluas keadaan darurat, setelah minggu lalu mengumumkan wilayah Tokyo sebagai wilayan darurat, maka pada Rabu menambah tujuh prefektur lagi sebagai wilayah darurat, membuat harapan publik untuk pelaksanaan Olimpiade Musim Panas memudar dengan penyebaran Covid-19 yang berlangsung. Sedangkan di Eropa, penguncian akibat covid-19 telah diperpanjang di Jerman dan Belanda.
Namun harapan pelaksanaan vaksin mengimbangi kekhawatiran peningkatan virus corona.
Pemerintah di kawasan Eropa terus bergerak mempercepat pelaksanaan vaksinasi. Sedangkan pada hari Selasa, AS juga mempercepat vaksinasi dengan merekomendasikan negara bagian untuk mengimunisasi siapa pun yang berusia 65 ke atas.
Pasar juga mengamati perkembangan dari Washington, dengan DPR AS mendorong upaya untuk menggulingkan Presiden AS Donald Trump dari jabatannya atas tuduhan memicu serangan minggu lalu di Capitol. Ketua DPR AS mendesak Wakil Presiden AS untuk mencopot Trump dari jabatannya, namun Mike Pence mengatakan tidak akan melakukannya.
Bagaimana sentimen-sentimen tersebut mempengaruhi pasar global?
Dari pasar forex, Dolar AS masih negatif merespon ketidakpastian politik AS. Terhadap euro, dolar membukukan penurunan harian tertajam dalam lebih dari sebulan dan turun lebih dari 1% terhadap poundsterling, yang juga didorong oleh gubernur Bank of England yang berbicara tentang prospek suku bunga negatif.
Dari pasar Index, bursa saham cenderung mixed merespon peningkatan kasus virus corona, namun diimbangi harapan pelaksanaan vaksinasi yang semakin meluas. Bursa Eropa dan Asia terlihat mixed.
Dari pasar komoditas, harga minyak naik seiring penurunan pasokan minyak mentah AS. Sedangkan harga emas naik seiring pelemahan dolar AS.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting