(Vibiznews – Editor’s Note) – Pasar investasi global pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:
- Pasar terus mencermati detail paket stimulus fiskal dari Joe Biden senilai $1,9 triliun dan isyarat kenaikan pajak yang diberikannya.
- Pidato Jerome Powell, Chairman the Fed, yang mengklarifikasikan tidak akan segera menaikkan tingkat suku bunga dan tidak mengurangi pembelian obligasi, juga diperhatikan pasar.
- Perkembangan distribusi vaksin secara global terus dimonitor di tengah terus meningkatnya kasus baru corona virus di Eropa dan AS.
Untuk korban virus, berita resmi terakhirnya, sudah sekitar 94.3 juta orang terinfeksi di dunia dan 2 juta orang meninggal, dan menyebar ke 218 negara dan teritori.
Pasar saham dunia agak mixed, harga emas melemah, dan US dollar lanjut menguat.
Minggu berikutnya, isyu antara perkembangan pandemi virus corona, prospek pemulihan ekonomi, dan paska hasil Pilpres AS akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Global Market Review and Outlook 18-22 January 2021.
===
Pasar Forex
Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar secara umum menguat sebagai safe haven di tengah data retail sales AS yang lemah dan terkoreksinya bursa saham, dimana indeks dolar AS secara mingguan berakhir menguat ke 90.77. Sementara itu, pekan lalu euro terhadap dollar terpantau melemah ke 1.2075. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level resistance pada 1.2349 dan kemudian 1.2414, sementara support pada 1.2059 dan 1.1800.
Pound sterling minggu lalu terlihat menguat tipis ke level 1.3576 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level resistance pada 1.3711 dan kemudian 1.3792, sedangkan support pada 1.3134 dan 1.2854. Untuk USDJPY minggu lalu berakhir melemah terbatas ke level 103.82. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 104.40 dan 105.35, serta support pada 103.08 serta level 101.18. Sementara itu, Aussie dollar terpantau melemah ke level 0.7702 Range minggu ini akan berada di antara resistance level di 0.7820 dan 0.7916, sementara support level di 0.7642 dan 0.7462.
Pasar Saham
Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum bias menguat dengan ekspektasi pada program stimulus AS senilai USD1,9 triliun. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau berakhir menguat ke level 28,519. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 28979 dan 29300, sementara support pada level 27002 dan 26921. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir menguat ke level 28,574. Minggu ini akan berada antara level resistance di 28668 dan 29175, sementara support di 27457 dan 27080.
Bursa saham Wall Street minggu lalu terpantau balik melemah di tengah mengecewakannya earnings report para emiten besar, juga anjloknya saham sektor teknologi setelah beberapa platform media sosial memblokir akun Presiden Trump. Indeks Dow Jones secara mingguan melemah ke level 30,814.27, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 31224 dan 31300, sementara support di level 29882 dan 29755. Index S&P 500 minggu lalu melemah ke level 3,754.5, dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 3833 dan 3875, sementara support pada level 3662 dan 3607.
Pasar Emas
Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau melemah kembali oleh penguatan mata uang dollar yang mengalahkan permintaan emas sebagai hedging inflasi di tengah rencana stimulus besar, sehingga harga emas spot secara mingguan melemah ke level $1,828.59 per troy ons. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistant di $1917 dan berikut $1959, serta support pada $1817 dan $1764.
Dengan memerhatikan chart pergerakan harga asset investasi, akan terlihat bahwa setelah sejumlah rally pasar, biasanya tiba periode untuk aksi profit taking. Investor akan selalu mencari dan menunggu momentum demikian. Dengan jalan itulah para fund manager global telah mereguk keuntungan besar mereka. Anda ingin sukses investasi? Siapa yang tidak mau, bukan? Ikuti cara para fund manager berinvestasi mengikuti gelombang trend yang ada. Anda pun bisa sukses demikian. Dapatkan terus rekomendasi dari vibiznews.com, karena kami hadir untuk sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting
Editor: Asido