(Vibiznews – Commodity) Pasar minyak mentah berada pada posisi dibawah pada hari Selasa ditengah pulihnya minat terhadap resiko di pasar. Namun kemudian berhasil pulih dengan para trader memperhatikan testimony dari calon Treasury Secretary AS Janet Yellen yang akan datang, untuk mendapatkan petunjuk dibelakang inflasi perdagangan belakangan ini. Sebegitu jauh, Yellen diperkirakan akan mendorong stimulus senilai $1,9 triliun yang diusulkan oleh Biden dan juga diperkirakan akan mengindikasikan bahwa pemerintah akan melepaskan tangan dari mengatur nilai tukar USD.
Harga minyak mentah WTI diperdagangkan naik ke $53.02, naik sekitar 60 sen, atau lebih dari 1% dalam sehari.
International Energy Agency (IEA) mengeluarkan laporan bulanan yang mengecewakan, dengan memperkirakan pertumbuhan permintaan minyak mentah pada kuartal pertama 2021 turun sebanyak 600.000 barel perhari, karena naiknya kembali kasus Covid – 19 dan dampaknya terhadap ekonomi akibat lockdown. Sedangkan untuk permintaan minyak mentah selama setahun penuh 2021, IEA mengurangi sebanyak 300.000 barel perhari. Namun, laporan IEA ini gagal mencegah kenaikan sentimen pasar minyak mentah yang bullish.
“Support” terdekat menunggu di $51.79 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $50.69 dan kemudian $49.50. “Resistance” yang terdekat menunggu di $53.44 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $54.64 dan kemudian $55.41.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido



