Harga Gula Turun Karena Produksi Gula India Meningkat

497

(Vibiznews – Commodity) – Harga gula pada penutupan pasar hari Rabu turun karena Laporan Indian Sugar Mills Association (ISMA) bahwa produksi gula dari India meningkat.

Harga gula Maret di ICE New York turun  25 sen (1.53%) menjadi $16.04 dan harga gula putih Maret di London turun 0.22%.

Harga gula pada penutupan pasar hari Rabu turun karena Laporan Indian Sugar Mills Association (ISMA) bahwa produksi gula dari India, negara eksportir gula terbesar ke dua di dunia meningkat 25% menjadi 17.68 MMT dari Oktober 2020 – Januari 2021.

Pada hari Rabu harga  minyak mentah  meningkat ke harga tertinggi 1 tahun menghentikan penurunan harga gula. Kenaikan harga minyak mentah membuat permintaan akan etanol meningkat sehingga pabrik tebu lebih memilih membuat etanol sehingga persediaan gula menjadi turun.

Pada tanggal 14 Januari harga gula sempat naik mencapai harga tertinggi 3 ¾ tahun dan harga gula di London juga naik ke harga tertinggi 3 ¾ tahun karena persediaan gula global sedikit. Laporan dari Citigroup pada 14 Januari 2021 menetapkan harga referensi gula ke 14.7 sen /pound dari 13.6 sen/pound  harga yang mengecewakan untuk pemerintah India mempunyai acuan dalam subsidi ekspor gula.

Dari pabrik gula India pada hari Jumat memperkirakan ada penurunann pengiriman dari India, India hanya mengekspor 70,000 MT gula di bulan Januari, dibawah pengiriman tahun lalu sebesar 370,000 MT.

Harga gula juga sempat naik karena Laporan the Thailand Office of the Cane & Sugar Board pada hari Senin produksi gula Thailand di 2020/21 dari 10 Desember – 28 Januari turun 28% dari tahun lalu menjadi 3.9 MMT.

Harga gula meningkat karena permintaan gula dari Indonesia, negara importir gula terbesar di dunia , Departemen Perdagangan Indonesia mengumumkan pada 30 Desember mengijinkan pabrik pengolahan gula mengimpor 1.93 MMT pada semester pertama 2021. Indonesia’s Sugar Refivers Association berharap import gula naik 10% dari tahun lalu menjadi 3.3 MMT di 2021 karena meningkatnya permintaan dari industri makanan dan minuman.

Permintaan gula dari Cina, negara importir gula terbesar ke dua di dunia meningkat.  China;s General Administrations of Customs melaporkan pada Senin lalu bahwa import gula Cina pada bulan Desember naik 325% dari tahun lalu menjadi 910MT dan import gula Cina di 2020 naik 55.5% dari tahun lalu menjadi 5.27 MMT.

Pada hari Rabu lalu Unica melaporkan bahwa di Brazil Selatan dan pusat produksi gula pada pertengahan Januari awal naik 77% dari tahun lalu menjadi 8 MMT dan di 2020/21 produksi gula Brazil naik 44% menjadi 38.193 MMT.

Persentase tebu yang digunakan untuk membuat gula meningkat menjadi sebesar 46.21% di 2020/21 dari  34.48% di 2019/20.

Penjualan etanol pada bulan Desember turun 6.6% dari tahun lalu menjadi 1.75 milyar liter. Sejak April penjualan etanol domestik di Brazil turun 18% dari tahun lalu menjadi 14.5 milyar liter menurut Unica pada tanggal 13 Januari.

Analisa tehnikal untuk gula dengan support pertama di $16.00 dan berikut ke $15.80 sedangkan resistant pertama di $16.70 dan berikut ke $16.90

Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting

Editor : Asido

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here