(Vibiznews – Editor’s Note) – Pasar investasi global pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:
- Sentimen pasar membaik di tengah optimisme terhadap perkembangan vaksin dan akan digelontorkannya stimulus fiskal AS meskipun nilainya berkurang dari usulan semula yang sebesar $1.9 triliun.
- Data tenaga kerja AS NFP (Non-Farm Payroll) dirilis di bawah ekspektasi yang memperkuat harapan program stimulus segera diluncurkan.
- Perkembangan Covid-19 terus diperhatikan dengan mulai berkurangnya kenaikan kasus baru di AS dan Eropa, serta berita peningkatan efektifitas vaksin AstraZeneca dan Sputnik V.
Untuk korban virus, berita resmi terakhirnya, sudah sekitar 105.9 juta orang terinfeksi di dunia dan 2.3 juta orang meninggal, dan menyebar ke 218 negara dan teritori.
Pasar saham dunia menguat, harga emas agak terkoreksi, dan US dollar cenderung menguat.
Minggu berikutnya, isyu antara perkembangan pandemi virus corona dan prospek pemulihan ekonomi dunia akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Global Market Review and Outlook 8-12 February 2021.
===
Pasar Forex
Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar secara umum menguat terpicu oleh ekspektasi atas pemulihan ekonomi AS, walaupun di akhir pekan terkoreksi dari posisi 2 bulan tertingginya karena rilis data tenaga kerja yang di bawah ekspektasi, dimana indeks dolar AS secara mingguan berakhir menguat ke 91.04. Sementara itu, pekan lalu euro terhadap dollar terpantau melemah ke 1.2049. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level resistance pada 1.2190 dan kemudian 1.2350, sementara support pada 1.1952 dan 1.1800.
Pound sterling minggu lalu terlihat menguat ke level 1.3728 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level resistance pada 1.3759 dan kemudian 1.3792, sedangkan support pada 1.3451 dan 1.3134. Untuk USDJPY minggu lalu berakhir menguat ke level 105.32. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 105.77 dan 106.11, serta support pada 104.05 serta level 103.08. Sementara itu, Aussie dollar terpantau menguat tipis ke level 0.7676. Range minggu ini akan berada di antara resistance level di 0.7820 dan 0.7916, sementara support level di 0.7592 dan 0.7462.
Pasar Saham
Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum menguat mengikuti rally di Wall Street oleh ekspektasi digelontorkannya paket stimulus AS. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau berakhir menguat ke level 28,779. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 28979 dan 29300, sementara support pada level 27630 dan 27002. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir menguat ke level 29,289. Minggu ini akan berada antara level resistance di 30135 dan 31521, sementara support di 27457 dan 27080.
Bursa saham Wall Street minggu lalu terpantau menguat dan mencetak rekor untuk S&P 500 oleh membesarnya harapan bergulirnya stimulus lanjutan setelah data tenaga kerja dirilis mengecewakan. Indeks Dow Jones secara mingguan menguat ke level 31,148.2, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 31252 dan 31272, sementara support di level 29856 dan 29755. Index S&P 500 minggu lalu cetak rekor ke level 3,891.0, dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 3895 dan 3950, sementara support pada level 3664 dan 3607.
Pasar Emas
Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau fluktuatif dan melemah secara mingguan oleh penguatan mata uang dollar walau sempat rebound di akhir pekan setelah data NFP di bawah ekspektasi, sehingga harga emas spot secara mingguan melemah ke level $1,814.20 per troy ons. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistant di $1875 dan berikut $1917, serta support pada $1785 dan $1764.
Pada bulan kedua di tahun 2021 ini, gairah investasi di berbagai pasar tetap terlihat marak. Pasar bergerak tanda bahwa investor sedunia melihat adanya potensi profit untuk perdagangan dan pilihan investasi saat ini. Sementara itu, sebagian investor masih terus berpandangan ini bukan waktu yang pas dengan melihat konsolidasi pasar yang kelihatannya cenderung terjadi. “Takut salah langkah,” demikian pikir mereka. “Fear” atau ketakutan seringkali menjadi faktor penghambat dalam psikologis perdagangan. Acapkali ini sebenarnya gambaran dari ketidaktahuan situasi dan kondisi pasar. Dari pada serba menebak, lebih baik Anda bergabung dengan komunitas membership vibiznews.com. Pasar yang abu-abu akan menjadi terang benderang. Bagi para member, kami sampaikan terimakasih telah tetap bersama dengan kami, partner sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting
Editor: Asido