Rekomendasi Emas 8 – 12 Februari 2021: Akan Turun Lagi $100 Minggu Ini?

1431

(Vibiznews – Commodity) Emas mengalami aksi jual sampai memasuki teritori tehnikal “oversold” pada minggu lalu dengan harga emas tumbang dibawah $1,800 pada hari Kamis minggu lalu. Meskipun para analis tetap teguh berpegang emas pada minggu ini akan berbalik “bullish”, masih ada resiko terjadi kembali aksi jual sampai dibawah $1,700.

Alasan terjadinya tekanan jual habis – habisan pada akhir minggu lalu adalah menguatnya dolar AS dan naik tajamnya kurva imbal hasil. Kenaikan di dalam imbal hasil obligasi AS berjangka waktu 10 tahun menambah kekuatan dari dolar AS dengan lebih banyaknya arus masuk ke dolar AS yang safe – haven.

Pergerakan turun ini diperparah dengan terjadinya penjualan secara tehnikal. Emas jatuh ke bawah $1,800 dan pergerakan turun ini diperpanjang dengan trading secara tehnikal dan momentum.

Saat ini harga emas telah berbalik naik kembali ke atas $1,800 pada $1,814 per ons.

Dolar AS kemungkinan akan tetap menjadi penggerak utama dari harga emas dalam jangka pendek. Selama dua hari belakangan dolar AS menguat secara signifikan dan menyebabkan euro turun kira – kira 2% pada minggu lalu, sejalan dengan penurunan harga emas kira – kira $40 pada hari Kamis.

Penyebab penurunan harga emas yang lainnya adalah fenomena tekanan di komoditi perak, yang pada akhirnya mempengaruhi harga emas juga. Harga emas mengikuti kenaikan harga perak pada saat harga perak mengalami kenaikan tajam dan juga mengikuti penurunan harga perak setelahnya pada saat harga perak turun pada minggu lalu.

Minggu ini kemungkina para pembeli yang mengincar harga dibawah – bargain hunter, akan memasuki pasar emas di harga yang lebih baik. Kemungkinan harga emas bisa mengalami kebangkitan karena tindakan para “bargain – hunter” ini.

Paket stimulus pada akhirnya akan memainkan perannya mendorong naik harga emas.  Berita – berita mengenai stimulus telah menggerakkan harga emas naik dan turun belakangan ini. Kegaduhan ini akan terus berlangsung sampai stimulus benar – benar telah dikucurkan. Pada saat inilah emas pada akhirnya akan bergerak naik karena bertambahnya stimulus berarti nilai dolar AS akan terdevaluasi dan emas akan mendapatkan dorongan naik pada gilirannya.

Selain itu masih ada isu – isu mengenai pandemic seperti varian baru dari virus corona. Semua ini berarti bank – bank sentral dan pemerintah akan akomodatif secara fiskal. Dengan terjadinya penumpukan hutang, pada akhirnya akan ada problem yang besar di ekonomi. Ini adalah momentum yang positip bagi metal berharga. Jadi lingkungan secara makro masih positip bagi emas.

“Resistance” pertama berada pada $1,822 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,837 dan kemudian $1,854.

Meskipun demikian aksi jual emas masih ada, yang bisa membawa harga emas turun sampai ke bawah $1,600 per ons dengan cepat, setelah terlebih dahulu menembus $1,717.  Meskipun skenario ini kecil kemungkinannya terjadi, namun apabila harga emas sampai menembus “support” di $1,766, skenario ini bisa saja terjadi. Masih ada resiko emas bisa turun sebanyak $100 karena “technical selling”. Sementara “support” terdekat menunggu di $1,800.

Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner  Vibiz Consulting

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here