(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah benchmark Amerika, WTI, terus naik pada hari terakhir perdagangan minggu lalu. WTI bahkan berhasil melewati batas $57.00 untuk pertama kalinya sejak bulan Januari yang lalu, walaupun kemudian turun kembali dan berkonsolidasi sedikit dibawah $57.00.
Pasar AS mengakhiri hari dengan kuat. S&P 500 naik 0.3% dan terus meningkat ke rekor yang belum pernah dicapai sebelumnya. Imbal hasil obligasi AS terus mengalami kenaikan dengan untuk jangka waktu 10 tahun berada pada 1.15% dan sedang mencoba meraih kembali 1.18%. Dolar AS ikut terdorong naik namun pada hari perdagangan terakhir minggu lalu berbalik turun dengan keluarnya angka pekerjaan AS yang mengecewakan. Ini merupakan hal yang positip bagi pasar minyak mentah sehingga meningkatkan harga minyak mentah WTI.
Faktor lain yang mendorong kenaikan harga minyak WTI adalah optimisme yang terus berlangsung mengenai paket stimulus AS yang baru dalam jumlah yang besar $1.9 triliun, dengan Demokrat kelihatannya akan bergerak sendiri tanpa dukungan Republikan. Meskipun perundingan dengan Republikan tetap berlangsung. Keluarnya lebih banyak stimulus akan memberikan dorongan yang kuat bagi aktifitas ekonomi AS yang bisa mendorong permintaan minyak mentah naik secara signifikan.
Faktor lain lagi adalah optimisme karena vaksin baik di AS maupun di Inggris yang mendorong naik “herd immunity”.
Selanjutnya terus berlanjutnya pemangkasan produksi minyak mentah dan flexibilitas dari kartel OPEC+ yang oleh kebanyakan diperkirakan akan menghasilkan penurunan inventori minyak global pada tahun 2021.
“Support” terdekat menunggu di $56.20 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $55.50 dan kemudian $54.72. “Resistance” yang terdekat menunggu di $57.05 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $57.50 dan kemudian $58.03.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido