(Vibiznews – Commodity) – Harga gula pada penutupan pasar hari Selasa ditutup naik namun masih dibawah harga tertinggi hari Senin, karena mengikuti kenaikan dari harga minyak mentah, sehingga produksi etanol naik, membuat produksi gula berkurang.
Harga gula Maret di ICE New York naik 17 sen (1.04%) menjadi $16.44 dan harga gula di London naik 0.68%.
Harga minyak mentah naik ke harga tertinggi 1 tahun, kenaikan harga minyak mentah membuat permintaan etanol akan meningkat, sehingga pabrik tebu di Brazil akan memproduksi etanol daripada gula sehingga persediaan gula menjadi berkurang. Permintaan etanol di Brazil meningkat 155% dari tahun lalu menjadi 200 juta liter.
Harga gula pada hari Senin sempat naik ke harga tertinggi 3 minggu di New York dan ke harga tertinggi 3 ¾ tahun di London karena persediaan gula di Thailand turun. Pada hari Jumat The Thailand Office of Cane & Sugar Board mengatakan bahwa produksi gula Thailand 2020/21 dari 10 Desember – 4 Februari turun 25% dari tahun lalu menjadi 4.7 MMT.
Tropical Research Services (TS) memperkirakan bahwa produksi gula di 2020/21 akan surplus 5.2 MMT karena meningkatnya produksi gula di Thailand dan India. TRS memperkirakan produksi gula di Thailand di 2021/22 akan naik menjadi 10 MMT dari 6.9 MMT di 2020/21 dan di India produksi gula di 2021/22 akan naik menjadi 35.6 MMT dari 31 MMT di 2020/21.
Perkiraan Czarnikow Group hari Selasa bahwa produksi gula Thailand di 2021/22 akan naik 59% dari tahun lalu ke jumlah tertinggi 3 tahun menjadi 11 MMT, naik dari jumlah terendah 10 tahun 6.9 MMT di 2020/21/
The Indian Sugar Mills Association (ISMA) melaporkan pada hari Selasa lalu bahwa produksi gula India di bulan Oktober – Januari naik 25% dari tahun lalu menjadi 17.68 MMT.
Analisa tehnikal untuk gula dengan suppor pertama di $16.00 dan berikut ke $15.80 sedangkan resistant pertama di $16.50 dan berikut ke $16.90
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
Editor : Asido
