(Vibiznews – commodity) – Harga gula pada penutupan pasar hari Kamis kembali naik karena mengikuti kenaikan harga dari minyak mentah, harga gula di New York naik
dari harga terendah 2 minggunya, karena kenaikan dari harga minyak mentah 4% sehingga mencapai harga tertinggi 14 bulan.
Harga gula Mei di ICE New York naik 12 sen (0.74%) menjadi $16.26 dan harga gula putih Mei di ICE London naik 0.87%.
Harga minyak mentah naik 4 % mencapai harga tertinggi 14 bulan Harga minyak mentah naik setelah OPEC dan produsen minyak mentah lainnya menentang kenaikan produksi minyak mentah dalam pertemuan yang diadakan pada minggu ini.
Kenaikan harga minyak mentah membuat harga etanol juga naik sebagai substitusi dari minyak mentah, kenaikan harga etanol mendorong untuk pabrik penggilingan tebu
lebih membuat etanol dari pada gula, sehingga persediaan gula turun.
Harga gula pada hari Kamis pagi sempat turun ke harga terendah 2 minggu karena produksi gula India naik.
India Sugar Mills Association pada hari Rabu melaporkan bahwa produksi gula India naik 20% dari tahun lalu menjadi 23.38 MMT.
Real Brazil juga turun ke kurs terendah 4 bulan pada hari Rabu, melemahnya real Brazil membuat harga gula Brazil lebih murah bagi pembeli luar negeri sehingga mendorong peningkatan ekspor.
Harga gula pada Selasa lalu sempat mencapai harga tertinggi 4 tahun karena persediaan global turun dan juga turunnya produksi Thailand. Menurut The Thailand office of Cane & Sugar Board bahwa produksi gula Thailand di 2020/21 dari 10 Desember sampai 26 Februari turun 15% dari tahun lalu menjadi 6.8 MMT.
Perkiraan produksi gula Uni Eropa di 2021/22 akan turun 12 % dari tahun lalu menjadi 15.4 MMT menurut the European Commission pada hari Kamis lalu.
Analisa tehnikal untuk gula dengan support pertama di $16.00 dan berikut ke $15.80 sedangkan resistant pertama di $16.70 dan berikut ke $17.00.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
Editor : Asido