(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit pada penutupan pasar hari Kamis naik untuk hari ke dua berturut- turun mengikuti kenaikan dari harga minyak kedelai, dan kenaikan harga dari minyak mentah namun kenaikan harga minyak sawit dibatasi oleh persediaan minyak sawit di Malaysia meningkat, produksi sawit yang meningkat dan turunnya ekspor.
Harga minyak sawit Mei pada hari Kamis 4 Maret di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 47 ringgit atau 1.28% menjadi 3,725 ringgit ($918.62) per ton.
Kenaikan harga dari minyak sawit mengikuti kenaikan dari minyak nabati lainnya dari minyak bunga matahari sampai minyak kedelai semua mengalami kenaikan.
Persediaan minyak sawit Malaysia mengalami kenaikan pada akhir Februari, kenaikan pada bulan ke dua berturut-turut mencapai 1.42 juta ton.
Produksi minyak sawit juga diperkirakan akan naik 5.8% menjadi 1.19 juta ton, setelah penurunan selama empat bulan akibat cuaca La Nina dan pandemi covid-19 sehingga kekurangan pekerja, hal ini yang membuat panen dari sawit sempat berkurang.
Ekspor minyak sawit Malaysia pada bulan Februari turun antara 4.6% – 8% menurut data dari Cargo surveyor.
Harga minyak mentah naik setelah OPEC dan produsen minyak mentah lainnya menentang kenaikan produksi minyak mentah dalam pertemuan yang diadakan pada minggu ini. Kenaikan harga minyak mentah membuat permintaan biodiesel berbasis minyak sawit menjadi meningkat sebagai bahan bakar substitusi.
Harga minyak kedelai di Bursa Dalian naik 2.3%, sementara harga minyak sawit naik 1.6%, sedangkan di Chicago Board of Trade harga minyak kedelai naik 0.7%.
Analisa tehnikal untuk minyak sawit dengan support pertama di 3,600 ringgit kemudian ke 3,560 ringgit sedangkan resistant pertama di 3,800 ringgit kemudian ke 3,820 ringgit.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
Editor : Asido