(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) naik dari kerendahanya di $63.50 ke $65.84, meskipun laporan dari Energy Information Administration (EIA) menunjukkan produksi minyak mentah AS sebagian besar telah pulih kembali dari disrupsi karena cuaca buruk – badai salju musim dingin yang melanda Texas dengan output mingguan meningkat menjadi 10.900.000 dari 10.000.000 pada minggu yang berakhir di 26 Februari.
Kenaikan harga minyak mentah WTI disebabkan karena Arab Saudi tetap pada jalurnya untuk mengurangi persediaan minyak mentah sebanyak 1 juta barel per hari sampai bulan April.
Kenaikan harga minyak mentah WTI juga disebabkan oleh karena turunnya dollar AS sebagai akibat dari stabilnya yields obligasi AS.
Lelang treasuries 10 tahun AS berakhir dengan ketenangan pada hari Rabu kemarin, yang menyebabkan yields obligasi AS kelihatannya telah stabil pada akhir minggu ini. Yields AS 10 tahun yang paling diawasi, berada pada 1.499% pada awal perdagangan sesi AS.
Faktor lain yang menyebabkan kenaikan harga minyak mentah WTI adalah para trader dan investor sedang berada dalam sentimen yang “risk-on” pada akhir minggu ini setelah kongres AS menyetujui paket stimulus baru AS senilai $1.9 triliun yang akan ditandatangani oleh Gedung Putih pada hari Jumat.
Selain itu, vaksinasi Covid terus mengalami kenaikan di Amerika Serikat. Para ahli Kesehatan mengatakan semua orang Amerika yang mengingini suntikan vaksin bisa mendapatkannya satu kali paling lama sampai akhir bulan April.
“Support” terdekat menunggu di $63.55 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $62.43 dan kemudian $60.64. “Resistance” yang terdekat menunggu di $66.03 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $67.82 dan kemudian $68.65.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido