(Vibiznews – Commodity) – Harga gula pada penutupan pasar hari Senin turun sedikit karena mengikuti penurunan dari minyak mentah dan melemahnya real Brazil.
Harga gula Mei di ICE New York turun 1 sen (0.06%) menjadi $16.12 dan harga gula di London turun 0.09%.
Faktor penurunan harga gula salah satunya karena harga minyak mentah turun pada hari Senin sehingga permintaan etanol sebagai bahan bakar substitusi akan berkurang, pabrik tebu lebih memilih membuat gula dari pada etanol , sehingga persediaan gula meningkat.
Faktor lainnya dari turunnya harga pada hari Senin adalah kurs real Brazil melemah 1.01% terhadap dolar , sehingga harga gula Brazil lebih murah bagi pembeli luar negeri membuat ekspor meningkat.
Produksi gula meningkat di Brazil sehingga harga gula turun, dari Laporan Unica pada hari Selasa lalu bahwa produksi gula di Brazil pusat dan utara dari bulan Oktober sampai Februari naik 44% dari tahun lalu menjadi 38.235 MMT. Persentase dari tebu yang digiling menjadi gula meningkat 46.19% di 2020/21 dari 34.46% di 2019/20.
Datagro pada Rabu lalu memperkirakan pasar gula di 2021/22 diperkirakan akan menjadi surplus 1.1 MMT dari defisit 2.6 MMT di 2020/21.
Produksi gula Thailand menurut The Thailand Office of Cane & Sugar pada 2 Maret lalu, produksi dari tanggal 10 Desember sampai 26 Februari turun 15 % dari tahun lalu menjadi 6.8 MMT.
India’s Sugar Mills Association mengatakan pada tanggal 3 Maret lalu bahwa produksi gula India dari Oktober 2020 – Februari 2021 naik 20% dari tahun lalu menjadi 23.38 MMT.
Analisa tehnikal untuk gula dengan support pertama di $16.00 dan berikut ke $15.80 sedangkan resistant pertama ke $16.50 dan berikut $16.70.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
Editor : Asido