(Vibiznews – Commodity) Pasar minyak mentah terus mengalami pemulihan setelah penurunan tajam pada hari Kamis, dengan minyak mentah benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) saat ini diperdagangkan disekitar $61.50, kenaikan yang tajam dari level terendah yang mendekati $59.00 sekitar 2.5%. Minyak mentah WTI masih dalam perjalanan untuk kembali pulih ke level tertinggi di $64.00.
Bank – bank investasi utama seperti Goldman Sachs dan UBS masih melihat harga minyak mentah ke depannya akan naik. Goldman Sacahs bahkan memperkirakan harga minyak mentah WTI akan menyentuh $80 pada musim panas ini dan UBS memprediksi Brent akan menyentuh $75 pada paruh kedua dari tahun ini dengan minyak mentah Brent diperdagangkan sedikit dibawah $64 pada pagi harinya.
Meskipun demikian, penyebab dari penurunan harga minyak tidak bisa diabaikan begitu saja, karena masih bisa membebani harga minyak mentah pada minggu – minggu yang akan datang, paling tidak memperlambat setiap rally pemulihan.
Pertama, berita – berita pandemik di Eropa terus memburuk dengan Uni Eropa dikabarkan mendapatkan gelombang ketiga dari virus corona yang memicu lebih banyak negara Eropa untuk memperketat restriksi dan juga Eropa masih berjuang dalam pendistribusian vaksin. Selain itu cepatnya vaksinasi di Inggris kelihatannya sedang menghadapi rintangan di bulan April dengan diperkirakan dosis akan berkurang karena isu rantai supply.
Selanjutnya perkembangan yang buruk dari persediaan minyak mentah AS dimana terjadi penambahan jumlah inventori pada minggu lalu.
“Support” terdekat menunggu di $59.27 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $58.60 dan kemudian $57.43. “Resistance” yang terdekat menunggu di $63.53 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $65.31 dan kemudian $66.38.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido
