(Vibiznews – Market Mover) Pasar perdagangan global hari-hari ini diwarnai dengan harapan pemulihan ekonomi global. Dana Moneter Internasional atau IMF lebih optimis tentang pertumbuhan global tahun ini, meskipun menyatakan bahwa masih ada ketidakpastian yang tinggi di masa depan.
Setelah pada bulan Januari IMF memberikan nada optimis dalam perkiraan ekonomi globalnya, dengan tingkat PDB (produk domestik bruto) sebesar 5,5% tahun ini, maka dengan stimulus fiskal AS dan peluncuran vaksin yang meningkat selama tiga bulan terakhir telah membuat IMF semakin yakin tentang pertumbuhan ekonomi di sisa tahun ini.
Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) juga memperkirakan akan menambah sekitar 1 poin persentase untuk pertumbuhan global tahun ini dengan adanya stimulus fiskal AS.
Demikian juga data Non Farm Payroll yang akan dirilis pada Jumat malam diindikasikan meningkat, hal ini memberikan dukungan bagi harapan pemulihan ekonomi global.
Bagaimanakah pengaruh harapan dan optimisme pertumbuhan ekonomi global ini bagi perdagangan global?
Dari pasar Forex, Dolar AS naik ke level tertinggi baru satu tahun terhadap yen dan diperdagangkan meningkat dengan mata uang pesaing lainnya pada hari Rabu dengan harapan bahwa stimulus fiskal besar-besaran dan vaksinasi agresif akan membantu AS dalam pemulihan global.
Dari pasar Index, pasar saham Asia dan Eropa masih bergerak mixed dengan sentiment pelemahan bursa Wall Street yang terkoreksi karena imbal hasil treasury AS memperpanjang kenaikan kuat sehingga membebani saham teknologi kapital besar. Namun jika sentimen harapan pemulihan pasar global terus meningkat, akan menguatkan bursa global.
Dari pasar komoditas, harga emas turun dengan sentimen pemulihan ekonomi global dan penguatan dólar AS. Sedangkan harga minyak yang sempat naik dengan harapan pemulihan global, bergerak lemah setelah OPEC menurunkan perkiraan pertumbuhan permintaan minyak 2021 sebesar 300.000 barel per hari di tengah gelombang penguncian virus corona baru.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting
