(Vibiznews – Commodity) Pertemuan OPEC+ penuh dengan perdebatan yang akan mendiskusikan apakah akan memperpanjang pemangkasan produksi minyak seperti sekarang ini sampai pada bulan Mei dan selanjutnya ataukah berbalik menaikkan produksi secara bertahap.
Menurut sumber yang dapat dipercaya, kemungkinan ada proposal untuk menaikkan produksi secara bertahap sampai 500.000 barel per hari di bulan Mei dan Juni.
Sementara itu pada hari Rabu, ada laporan dari pertemuan panel diskusi dari para ahli yang mengatakan bahwa OPEC kuatir apakah permintaan akan minyak bisa pulih kembali dengan naiknya kasus virus corona dan langkah – langkah lockdown di dunia.
Ditengah keragu-raguan OPEC+ dan melemahnya dollar AS akibat turunnya yields AS, harga minyak mentah benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) bergerak naik kembali mengarah ke $61, disekitar $60.90.
Salah satu alasan dari turunnya yields AS adalah karena Biden mempresentasikan rencana belanja infrastruktur yang massif sebesar $2.25 triliun bersamaan dengan skema pembiayaannya dimana kenaikan pajak akan datang. Sementara naiknya pajak bagi korporasi AS kemungkinan bisa membebani Wall Street, hal ini berarti juga berkurangnya penerbitan hutang pemerintah AS yang adalah positip bagi obligasi AS sehingga membuat turunnya yields AS yang membebani dollar AS.
“Support” terdekat menunggu di $60.09 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $58.59 dan kemudian $57.75. “Resistance” yang terdekat menunggu di $61.49 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $62.57 dan kemudian $63.26.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido



