Pasar Global Mencermati Peningkatan Kasus Covid-19 – Market Mover 21 April 2021 by Asido Situmorang

708

(Vibiznews – Market Mover) Pasar perdagangan global pada hari-hari ini mencermati peningkatan kasus dan kematian akibat covid-19, dimana gejolak infeksi virus corona dari India hingga Kanada memberikan kekhawatiran akan menekan prospek pemulihan ekonomi global.

India, negara terpadat kedua di dunia dan konsumen energi utama, melaporkan jumlah kematian harian terburuk pada hari Selasa, sebanyak 1.761 kematian akibat COVID-19 dengan sebagian besar negara itu sekarang diisolasi.

Brasil telah mengalami hampir 375.000 kematian akibat virus covid-19, jumlah kematian kedua terbesar setelah Amerika Serikat. Hampir setengah dari total itu telah dicapai sejauh ini pada tahun 2021.

Sementara itu Kanada telah melaporkan 1.139.049 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi, dengan 88.078 dianggap aktif. Karena hal itu Kanada memperpanjang penutupan perbatasan darat, demikian juga Amerika Serikat melakukan hal yang sama.

Bagaimanakah sentimen kekhawatiran peningkatan kasus covid-19 ini mempengaruhi pasar global?

Dari pasar Forex, Dolar AS masih berada sedikit di atas level terendah tujuh minggu dengan imbal hasil Treasury AS yang lemah. Gejolak peningkatan kasus covid-19 menahan dolar AS turun lebih jauh dengan dolar AS dicari sebagai tempat berlindung yang aman.

Dari pasar Index, bursa saham di Asia-Pasifik turun pada perdagangan Rabu karena lonjakan kasus virus corona di negara-negara seperti India membebani prospek ekonomi dan sentimen investor. Bursa Eropa diperkirakan bergerak mixed terpengaruh sentimen pelemahan bursa Asia akibat lonjakan kasus virus corona. Sedangkan bursa AS juga melemah tertekan profit taking.

Dari pasar komoditas, Harga minyak turun pada Rabu di tengah kekhawatiran bahwa melonjaknya kasus COVID-19 di India akan menurunkan permintaan bahan bakar di importir minyak terbesar ketiga dunia ini. Peningkatan pasokan mingguan AS juga menekan harga minyak.

Sedangkan harga emas naik pada hari Rabu, berada di dekat level tertinggi tujuh minggu awal pekan ini, terbantu pelemahan dolar AS dan penurunan imbal hasil Treasury AS, serta peningkatan kasus covid-19 mengangkat permintaan untuk logam safe-haven ini.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here