Kebijakan Pengetatan Moneter Masih Akan Lama? — Global Market Outlook, 24-28 May 2021 by Alfred Pakasi

688

(Vibiznews – Editor’s Note) – Pasar investasi global pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:

  • Pasar keuangan cenderung berbalik menjadi “risk-on” dengan memandang pengetatan moneter masih memerlukan waktu yang lama, dan selanjutnya investor akan mencermati komentar dari para anggota the Fed minggu depan.
  • Pasar terus monitor perkembangan positif turunnya kasus Covid -19 di negara-negara Barat dan Uni Eropa versus perkembangan naiknya kasus virus di India, Malaysia, Jepang dan negara Asia lainnya.
  • Meredanya pertempuran antara Israel dan Hamas dengan tercapainya gencatan senjata, masih terus dipantau sebagai geopolitik di Timur Tengah.

Untuk korban virus, berita resmi terakhirnya, sudah sekitar 166.5 juta orang terinfeksi di dunia dan 3.45 juta orang meninggal, dan menyebar ke 220 negara dan teritori.

Pasar saham dunia terpantau fluktuatif melemah, harga emas lanjut menanjak, dan US dollar bias melemah.

Minggu berikutnya, isyu antara perkembangan pandemi virus corona dan prospek pemulihan ekonomi dunia akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Global Market Review and Outlook 24-28 May 2021.

===

Pasar Forex

Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar secara umum melemah kembali dengan meredanya sentimen pengetatan moneter dari the Fed, walau di akhir pekan sempat menanjak oleh membaiknya data manufaktur AS, di mana indeks dolar AS secara mingguan berakhir melemah ke 90.03. Sementara itu, pekan lalu euro terhadap dollar terpantau menguat tipis ke 1.2181. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level resistance pada 1.2245 dan kemudian 1.2350, sementara support pada 1.2051 dan 1.1986.

Pound sterling minggu lalu terlihat menguat ke level 1.4140 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level resistance pada 1.4241 dan kemudian 1.4642, sedangkan support pada 1.4005 dan 1.3802. Untuk USDJPY minggu lalu berakhir melemah ke level 108.93.  Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 110.97 dan 111.30, serta support pada 107.47 serta level 106.65. Sementara itu, Aussie dollar terpantau melemah tipis ke level 0.7726. Range minggu ini akan berada di antara resistance level di 0.7891 dan 0.7884, sementara support level di 0.7675 dan 0.7531.

Pasar Saham

Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum menguat dengan sentimen investor bahwa pengetatan likuiditas masih akan lama lagi. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau berakhir menguat ke level 28,318. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 29,685 dan 30,064, sementara support pada level 27,385 dan 27,002. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir menguat ke level 28,458. Minggu ini akan berada antara level resistance di 28,884 dan 29,596, sementara support di 27,718 dan 27,505.

Bursa saham Wall Street minggu lalu terpantau melemah agak terbatas di tengah data ekonomi AS yang variatif, namun data manufaktur memberikan harapan di akhir pekan. Dow Jones secara mingguan melemah ke level 34,207.85, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 34,812 dan 35,092, sementara support di level 33,473 dan 33,340. Index S&P 500 minggu lalu melemah ke level 4,162.0, dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 4245 dan 4500, sementara support pada level 4035 dan 3939.

Pasar Emas

Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau lanjut menguat di minggu ketiganya pada posisi 4,5 bulan tertingginya oleh menurunnya yields US Treasury dan lemahnya dollar, sehingga harga emas spot secara mingguan menguat ke level $1,881.25 per troy ons. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistant di $1890 dan berikut $1919, serta support pada $1808 dan $1756.

 

Kembali kiranya para pembaca dapat melihat bahwa isyu yang ada dari Amerika Serikat –baik itu tentang arah kebijakan moneter the Fed, perkiraan suku bunga, prospek ekonomi, sampai situasi politik– sering memberikan sentuhan dinamika sebagai satu major fundamental yang menjadi penggerak utama pasar. Seperti misalnya ekspektasi arah suku bunga the Fed yang kerap mewarnai dan menggerakkan pasar, kadang berdampak bearish dan lain kali mendorong rally pasar. Kita juga akan melihat sejumlah isyu lain yang dapat menggerakkan pasar nantinya. Vibiznews.com akan menjadi partner Anda sebagai investor dalam memantau tiap-tiap pergerakan pasar secara updated dan detail.  Baiklah, terima kasih karena telah bersama kami karena kami ada demi sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!

 

Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here