(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah berjangka benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) berhasil meraih kembali sebagian besar dari kerugiannya dengan naik melewati $63.00 dan diperdagangkan di sekitar $63.84.
Minyak mentah WTI berhasil menghentikan penurunan yang tajam dari ketinggian di $67.00 atau lebih dari dua bulan posisi puncak dan bangkit dari kerendahan satu bulan di pertengahan $61.00. Momentum kenaikan berhasil menghentikan kerugian selama tiga hari berturut-turut dan meraih kembali sebagian besar dari kerugian sebelumnya.
Investor tetap optimis mengenai pemulihan permintaan minyak mentah ditengah kecepatan vaksinasi yang mengesankan di negara – negara barat dan pembukaan kembali ekonomi secara bertahap. Meskipun demikian, kenaikan kasus Covid-19 di Asia yang berlangsung terus menerus tetap mengkuatirkan dan pengenaan langkah restriksi yang baru bisa merintangi pemulihan permintaan minyak mentah WTI yang rentan.
Kekuatiran ini datang ditengah ekspektasi akan kembalinya supply minyak mentah dari Iran ditengah kemajuan pemulihan kesepakatan nuklir Iran. Presiden Iran mengatakan bahwa Amerika Serikat siap untuk mengangkat sanksi terhadap sektor pengapalan, perbankan dan minyak di negara Iran.
Perkembangan ini bisa menahan pergerakan naik harga minyak dan membatasi keuntungan yang besar. Bahkan kenaikan lebih lanjut dilihat sebagai kesempatan masuk bagi para trader minyak yang berpandangan “bearish”.
“Support” terdekat menunggu di $61.75 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $60.17 dan kemudian $58.37. “Resistance” yang terdekat menunggu di $65.13 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $66.92 dan kemudian $68.50.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido
