(Vibiznews – Market Mover) Pasar perdagangan global masih terus mencermati perkembangan inflasi AS dan kebijakan moneter Federal Reserves AS. Komentar dari para pejabat The Fed masih menjadi perhatian penting, dimana pelaku pasar akan mencermati apakah ada pernyataan yang memberikan harapan pemulihan ekonomi.
Pidato dari wakil ketua The Fed AS menjadi perhatian. Wakil ketua The Fed Richard Clarida mengakui bahwa waktu untuk membicarakan perubahan kebijakan mungkin sudah dekat saatnya.
Sementara itu wakil ketua The Fed lainnya Randal Quarles menyatakan jika ekspektasinya tentang pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja, dan inflasi selama beberapa bulan mendatang dipenuhi dan menguat, maka akan menjadi penting bagi Komite Pasar Terbuka Federal untuk mulai membahas rencana penyesuaian laju pembelian aset pada pertemuan mendatang.
Sebelumnya Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan bahwa perubahan kebijakan masih terlalu dini untuk dilakukan.
Namun dengan meningkatnya inflasi AS dan komentar pejabat The Fed untuk dapat dimulainya pembahasan kebijakan moneter, membuat pasar terus merncermati perkembangan yang ada.
Data penting AS yang juga akan dicermati adalah GDP Growth Rate AS Q1 yang diindikasikan meningkat dan data Jobless Claim mingguan AS yang diindikasikan menurun.
Bagaimanakah pengaruh pernyataan pejabat The Fed dan perkembangan ekonomi AS bagi pasar global?
Dari pasar Forex, Dolar AS mendapat dukungan pada hari Kamis dari pandangan pejabat Federal Reserve yang mensinyalkan perlunya pembasahan tentang pengetatan kebijakan moneter. Mata uang Euro menurun. Sedangkan yen berada pada level terendah satu minggu. Sterling juga merosot ke level terendah seminggu.
Dari pasar Index, bursa saham global baik AS, Eropa dan Asia masih bergerak hati-hati mencermati perkembangan inflasi dan komentar pejabat The Fed. Namun jika data ekonomi dan klaim pengangguran AS memberikan hasil yang baik, akan menguatkan bursa AS dan mendorong penguatan bursa Asia dan Eropa.
Dari pasar Komoditas, harga emas retreat setelah kemarin menembus level $ 1900, tertekan penguatan dolar AS dan imbal hasil Treasury AS. Sedangkan harga minyak turun tertekan peningkatan pasokan mingguan minyak mentah AS dan penguatan dolar AS.
