(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah turun pada hari ke dua pada awal pagi hari Jumat minggu lalu dengan dollar AS memperpanjang keuntungannya di seluruh area baik di forex maupun di komoditi secara umum.
Harga minyak mentah WTI berhenti dari tren naiknya yang berkelanjutan dan tertarik turun sedikit dari ketinggian selama 2 ½ tahun di $72.99. WTI turun tajam ke $70.52, oleh karena naiknya dengan kuat dollar AS setelah pengumuman FOMC the Fed yang bernada hawkish.
Namun, harga minyak mentah berjangka benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) mulai naik pada akhir perdagangan sesi Amerika dan mengakhiri hari Jumat di posisi lebih tinggi, naik lebih dari 0.5% meskipun dollar AS menguat.
Pada penutupan perdagangan hari Jumat, WTI berhasil melepaskan diri tekanan dollar AS, naik kembali ke $71.28, dan pada hari Senin melanjutkan kenaikannya ke $71.64, didukung oleh pemulihan ekonomi global dan prospek pertumbuhan permintaan minyak dengan dipercepatnya kampanye vaksin di negara – negara maju.
Pada musim panas ini diperkirakan permintaan minyak mentah akan meningkat tajam dengan banyaknya mobilitas kendaraan yang bergerak dibantu dengan vaksinasi global, ditengah kemungkinan terjadinya halangan dalam pengadaan persediaan minyak mentah.
“Support” terdekat menunggu di $71.38 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $70.90 dan kemudian $69.16. “Resistance” yang terdekat menunggu di $71.70 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $71.86 dan kemudian $72.18.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido