(Vibiznews – Forex) – Pair USDJPY pada sesi Asia hari Selasa (29/6/2021) kembali melemah melanjutkan tekanan selama 3 sesi berturut sebelumnya di tengah kuatnya sentimen perdagangan safe haven. Posisi dolar AS juga masih melemah terhadap yen Jepang oleh turunnya yield obligasi AS ke posisi terendah 1 pekan.
Yen menguat oleh rilis data penjualan ritel di Jepang naik 8,2 persen tahun-ke-tahun di Mei 2021, dibandingkan dengan ekspektasi pasar yang naik 7,9 persen dan setelah naik 11,9 persen sebulan sebelumnya. Ini adalah kenaikan bulan ketiga berturut-turut dalam perdagangan ritel.
Namun terdapat rilis data yang tidak optimis, tingkat pengangguran Jepang yang meningkat ke posisi tertinggi 5 bulan. Tingkat pengangguran Jepang naik menjadi 3,0 persen pada Mei 2021 dari 2,8 persen sebulan sebelumnya dan di atas konsensus pasar 2,9 persen. Ini adalah angka tertinggi sejak Desember 2020, karena jumlah pengangguran meningkat 100 ribu dari bulan sebelumnya menjadi 2,04 juta sementara lapangan kerja turun 130 ribu menjadi 66,45 juta.
Sebelumnya menteri revitalisasi ekonomi Yasutoshi Nishimura mencatat pada hari Minggu bahwa keadaan darurat lain dapat diumumkan karena Tokyo dan beberapa provinsi lain terpantau tanda-tanda kebangkitan infeksi COVID-19.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya bergerak kuat di pasar uang Asia melanjutkan penguatan moderat sesi global sebelumnya. Dolar AS mendapat kekuatan dari lemahnya sentimen perdagangan aset risiko.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY bergerak lemah, pair yang berada di posisi 110.54 bergerak turun menuju 110.50 sebelum meluncur ke posisi S1 dan S2. Namun jika berbalik arah, pair akan naik menuju 110.75 sebelum mendaki ke posisi R1 dan juga R2.
| R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
| 111.37 | 111.17 | 110.88 | 110.70 | 110.42 | 110.20 | 109.93 |
| Buy Avg | 110.88 | Sell Avg | 110.42 |



