(Vibiznews – Editor’s Note) – Pasar investasi global pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:
- Rilis data tenaga kerja AS memberikan hasil yang mixed, mengurangi ekspektasi pasar atas pengetatan moneter the Fed.
- Pada pertengahan minggu nanti, pasar fokus kepada risalah pertemuan kebijakan moneter FOMC dari the Fed.
- Pasar terus mencermati secara global terhadap perkembangan varian baru Covid-19, Delta, yang bisa memicu gelombang ketiga virus dan menghambat pemulihan ekonomi.
Untuk korban virus, berita resmi terakhirnya, sudah sekitar 183.9 juta orang terinfeksi di dunia dan 3.98 juta orang meninggal, dan menyebar ke 220 negara dan teritori.
Pasar saham dunia terpantau variatif, harga emas menguat terbatas, dan US dollar cenderung menguat.
Minggu berikutnya, isyu antara perkembangan pandemi virus corona dan prospek pemulihan ekonomi dunia akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Global Market Review and Outlook 5-9 July 2021.
===
Pasar Forex
Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar secara umum menguat, sempat berada di 3 bulan tertingginya, lalu terkoreksi oleh bertambahnya tingkat pengangguran AS dan inflasi upah yang lebih rendah dari perkiraan, di mana indeks dolar AS secara mingguan berakhir menguat ke 92.24. Sementara itu, pekan lalu euro terhadap dollar terpantau turun ke 1.1864. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level resistance pada 1.1975 dan kemudian 1.2147, sementara support pada 1.1807 dan 1.1795.
Pound sterling minggu lalu terlihat melemah tipis ke level 1.3825 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level resistance pada 1.4001 dan kemudian 1.4133, sedangkan support pada 1.3786 dan 1.3670. Untuk USDJPY minggu lalu berakhir menguat ke level 111.01. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 111.64 dan 112.23, serta support pada 109.71 serta level 107.47. Sementara itu, Aussie dollar terpantau melemah tipis ke level 0.7526. Range minggu ini akan berada di antara resistance level di 0.7726 dan 0.7884, sementara support level di 0.7476 dan 0.7373.
Pasar Saham
Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum melemah dipimpin bursa kawasan China, berlawanan arah dengan penguatan Wall Street dalam rekor barunya. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau berakhir melemah ke level 28,783. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 29,481 dan 29,685, sementara support pada level 28,494 dan 27,795. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir melemah ke level 28,310. Minggu ini akan berada antara level resistance di 29,395 dan 29,490, sementara support di 28,216 dan 27,718.
Bursa saham Wall Street minggu lalu menguat dengan S&P 500 berlanjut mencetak rekor tertingginya dengan positifnya data pertambahan tenaga kerja NFP. Dow Jones secara mingguan menguat ke level 34,786.36, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 34,849 dan 35,092, sementara support di level 34,186 dan 33,271. Index S&P 500 minggu lalu menguat ke level 4,349.2, mencetak rekor baru, dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 4,356 dan 4,400, sementara support pada level 4,218 dan 4,139.
Pasar Emas
Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau kembali menguat walau terbatas, setelah data lapangan kerja AS gagal menaikkan harapan pengetatan moneter the Fed yang lebih cepat dengan naiknya tingkat pengangguran, sehingga harga emas spot secara mingguan menguat terbatas ke level $1,787.17 per troy ons. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistant di $1869 dan berikut $1903, serta support pada $1750 dan $1721.
Banyak pelaku pasar pada minggu-minggu ini agak ragu karena kondisi pasar yang sepertinya sedang kurang jelas. Fluktuatif, variatif, mungkin juga terkesan tanpa tren yang jelas. Ada sebagian investor pun bereaksi secara sepertinya over-reactive. Apapun itu, tidak mudah bereaksi bahkan secara logis pun pada saat pasar sedang gonjang-ganjing. Ini, antara lain, menunjukkan kuatnya fenomena psikologis dalam pasar, baik dalam individu per investor maupun di level pasar secara universal yang bisa disebut sebagai “psikologi pasar”. Bagaimanapun, tidak mudah untuk mengikuti, memahami, apalagi memanfaatkan gejolak pasar yang naik turun. Jangan kuatir, Vibiznews.com adalah ahlinya untuk membantu menganalisis pasar bagi Anda dan memetik keuntungan dari dinamikanya. Mungkin Anda telah membuktikannya juga sebelum ini. Terima kasih telah bersama kami, ketahuilah kami ada demi sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting
Editor: Asido


