Meningkatnya Optimisme Konsumen Terhadap Ekonomi Indonesia

721
Optimisme Konsumen
Vibizmedia Photo

(Vibiznews – Kolom) Survei Konsumen Bank Indonesia pada Juni 2021 memberikan keyakinan bahwa optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi Indonesia mulai meguat. Beberapa indikator dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Juni 2021 sebesar 107,4, meningkat dibandingkan 104,4 pada bulan Mei 2021. IKK Juni 2021 yang menguat tersebut didorong oleh membaiknya persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini, meski masih berada pada area pesimis (<100), tercermin dari Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) Juni 2021 yang tercatat sebesar 90,3, meningkat dibandingkan 86,8 pada bulan sebelumnya. Sementara itu, ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi pada enam bulan ke depan juga terpantau menguat, tercermin dari Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang meningkat menjadi sebesar 124,4 dari bulan sebelumnya yang sebesar 122,1.

Perkembangan Indeks Keyakinan Konsumen

Sumber : Bank Indonesia

Peningkatkan IKK pada Juni 2021 terjadi pada seluruh kategori tingkat pengeluaran responden, terutama responden berpengeluaran Rp 2,1-3 juta per bulan. Dari sisi usia, kenaikan IKK jupa terjadi pada mayoritas kelompok usia, terutama responden di atas 60 tahun. Ditinjau secara spasial, keyakinan konsumen pada Juni 2021 tercatat meningkat di 8 kota yang menjadi cakupan pelaksanaan survei, dengan kenaikan tertinggi terjadi di Banten (17,6 poin), diikuti Denpasar (16, 1 poin) dan Mataram (10,7 poin).

Perkembangan Indeks Keyakinan Konsumen Secara Spasial

Sumber : Bank Indonesia

Secara triwulanan, IKK pada triwulan II 2021 sebesar 104,4, meningkat dari 88,0 pada triwulan sebelumnya, juga tercatat lebih tinggi dibandingkan 82,1 pada triwulan II 2020.

Pada Juni 2021, persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini terpantau membaik dari bulan sebelumnya meski masih tertahan pada zona pesimis. Hal ini tercermin dari Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) Juni 2021 sebesar 90,3, meningkat dari 86,8 pada bulan sebelumnya. Meningkatnya IKE didorong oleh kenaikan seluruh komponen pembentuknya, terutama Indeks Penghasilan Saat Ini yang naik 4,2 poin menjadi 99,5. Secara spasial, IKE terpantau menguat di 12 kota, dengan kenaikan tertinggi terjadi di Banten (16,5 poin), diikuti Bandar Lampung (15,3 poin) dan Mataram (15,1 poin).

Perkembangan Komponen Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini

Sumber : Bank Indonesia

Pada Juni 2021, persepsi konsumen terhadap perbaikan penghasilan terpantau membaik. Indeks Penghasilan Saat Ini pada Juni 2021 mengalami peningkatan pada seluruh kategori pengeluaran, terutama kelompok responden dengan tingkat pengeluaran Rp3,1-4 juta per bulan. Ditinjau dari sisi usia, indeks penghasilan saat ini juga mengalami peningkatan pada seluruh kategori usia, terutama pada responden berusia 51-60 tahun.

Indeks Penghasilan Saat Ini Per Kelompok Pengeluaran Dan Usia

Sumber : Bank Indonesia

Keyakinan konsumen untuk melakukan pembelian barang tahan lama juga membaik. Menurut responden, keyakinan untuk membeli barang elektronik dan perabot rumah tangga membaik dibandingkan bulan sebelumnya. Kenaikan indeks terjadi pada sebagian besar kelompok pengeluaran, terutama responden dengan pengeluaran Rp4, 1-5 juta per bulan. Menurut kategori usia, keyakinan untuk membeli barang tahan lama meningkat pada responden berusia 51-60 tahun. Seiring dengan membaiknya keyakinan terhadap penghasilan dan ketepatan waktu pembelian barang tahan lama, pada Juni 2021 persepsi konsumen terhadap ketersediaan lapangan kerja saat ini juga terpantau membaik, khususnya pada kelompok responden dengan tingkat pendidikan SLTA sampai dengan Sarjana. Sementara di sisi usia, kenaikan indeks terjadi pada mayoritas kelompok usia responden.

Optimisme konsumen terhadap perkiraan kondisi ekonomi 6 bulan ke depan terpantau menguat dari bulan sebelumnya. Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK) Juni 2021 tercatat sebesar 124,4, meningkat dibandingkan 122, 1 pada Mei 2021, didorong oleh menguatnya seluruh komponen penyusunnya, terutama ekspektasi terhadap penghasilan yang meningkat 4,2 poin menjadi 129,2. Secara spasial, IEK Juni 2021 tercatat meningkat di 8 kota dengan kenaikan tertinggi di Banten (18,7 poin), diikuti Denpasar (17,7 poin) dan Surabaya (11,2 poin). Pada Juni 2021, ekspektasi konsumen terhadap kenaikan penghasilan pada 6 bulan yang akan datang pada Juni 2021 terpantau menguat. Indeks Ekspektasi Penghasilan Juni 2021 tercatat sebesar 129,2, meningkat dari 125,0 pada bulan sebelumnya. Indeks tercatat menguat pada responden dengan pengeluaran Rp1-3 juta per bulan dan di atas Rp5 juta per bulan. Sementara ditinjau menurut kategori usia, ekspektasi terhadap penghasilan ke depan meningkat daripada seluruh kelompok usia.

Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi

 

Sumber : Bank Indonesia

Perkiraan konsumen terhadap ekspansi kegiatan usaha secara umum pada 6 bulan ke depan juga menguat. Hal ini terindikasi dari Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha sebesar 122,8, meningkat dari 120,9 pada bulan sebelumnya. Kenaikan indeks terjadi pada mayoritas kategori pengeluaran, terutama pada responden dengan pengeluaran Rp2,1-3 juta per bulan. Sementara dari sisi usia, indeks terpantau meningkat pada sebagian besar kelompok usia responden, terutama pada responden berusia di atas 60 tahun. Sejalan dengan meningkatnya ekspektasi konsumen terhadap penghasilan dan kegiatan usaha ke depan, responden juga memperkirakan adanya peningkatan ketersediaan lapangan kerja pada 6 bulan mendatang, terindikasi dari Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja Juni 2021 sebesar 121,2, meningkat dibandingkan 120,3 pada bulan. Berdasarkan tingkat pendidikan, Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja terpantau meningkat pada sebagian besar kategori pendidikan, terutama responden dengan latar belakang pendidikan Pasca Sarjana. Menurut kelompok usia, indeks mengalami kenaikan terutama pada responden berusia 31-40 tahun.

Rata-rata proporsi pendapatan konsumen yang digunakan untuk konsumsi (average propensity to consume ratio) pada Juni 2021 terpantau sedikit menurun dari bulan sebelumnya, yaitu dari 75,8% menjadi 75,5%. Di sisi lain, proporsi pendapatan konsumen yang disimpan (saving to income ratio) yang tercatat sebesar 14,9%, sedikit meningkat dibandingkan 14,6% sementara rata-rata rasio pembayaran cicilan/utang (debt to income ratio) sebesar 9,6%, tidak berubah dari bulan sebelumnya. Berdasarkan kelompok pengeluaran, rata-rata porsi konsumsi terhadap pendapatan tercatat menurun pada responden dengan pengeluaran di bawah Rp 5 juta per bulan. Sementara itu, porsi tabungan terhadap pendapatan terpantau meningkat pada sebagian besar tingkat pengeluaran, terutama responden dengan pengeluaran Rp 2,1-3 juta per bulan.

Optimisme konsumen ini merupakan modal bagi Indonesia untuk mengejar pertumbuhan ekonomi ke depan. Dengan optimisme ini maka konsumen akan kembali pada tingkat pengeluaran yang diharapkan. Khususnya masyarakat dengan pendapatan menengah ke atas yang memiliki daya beli yang tinggi. Pemerintah tetap melakukan upaya untuk menjaga keamanan dan kesehatan dalam bertransaksi melalui penerapan kedisiplinan protokol kesehatan. Selain itu percepatan vaksinasi kepada seluruh masyarakat juga akan membuat turunnya pandemi karena kekebalan yang dibangun. Optimisme juga dibangun melalui kerjasama semua lapisan masyarakat dalam menjaga lingkungan. Indonesia terkenal dengan nilai gotong royong yang akan menimbulkan solidaritas bagi yang sedang susah. Pemerintah tetap menggelontorkan bantuan agar mereka yang terkenan dampak tetap dapat bantuan untuk bertahan melewati pandemi. Kesemuanya ini berujung pada pertumbuhan konsumsi yang mendorong pertumbuhan ekonomi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here