Capital Inflow dan Pasar Keuangan yang Optimis — Domestic Market Outlook, 19-23 July 2021 by Alfred Pakasi

671

(Vibiznews – Editor’s Note) – Pasar investasi domestik pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:

  • Investor mencermati kenaikan kasus baru Covid-19, dari angka rekor kemudian menurun di akhir pekan, dengan tingkat kesembuhan yang tinggi.
  • Pasar keuangan tetap optimis dengan kuatnya capital inflow, sehingga IHSG dan rupiah lanjut menguat.
  • Bank Indonesia merilis beberapa data ekonomi yang positif, di antaranya neraca perdagangan yang terus positif, indeks industri pengolahan yang melaju di fase ekspansi, dan posisi ULN yang berkurang.

Untuk korban virus di Indonesia, berita resmi terakhirnya, sudah sekitar 2,780 ribu orang terinfeksi, 2,204 ribu sembuh dengan tingkat kesembuhan masih tinggi 79.27%, dan 71 ribu lebih orang meninggal.

Minggu berikutnya, isyu antara perkembangan pandemi virus corona, prospek pemulihan ekonomi dalam dan luar negeri akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Domestic Market Review and Outlook 19-23 July 2021.

===

Minggu lalu IHSG di pasar modal Indonesia terpantau menguat di minggu ketiganya dengan kenaikan di dua hari terakhirnya dipimpin terutama sektor energi pertambangan, menunjukkan investor yang tetap optimis sekalipun di tengah kenaikan kasus Covid di Indonesia. Sementara itu, bursa kawasan Asia umumnya menguat. Secara mingguan IHSG ditutup menguat 0.54%, atau 32.666 poin, ke level 6,072.510. Untuk minggu berikutnya (19-23 Juli 2021), dengan libur Idul Adha pada Selasa, IHSG kemungkinan masih punya ruang penguatan namun akan mulai diintip profit taking, dengan tetap mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance di level 6.135 dan 6.231. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 5.913, dan bila tembus ke level 5.884.

Mata uang rupiah terhadap dollar AS pekan lalu menguat di minggu yang kedua ditopang oleh aliran modal masuk ke pasar keuangan, sementara juga dollar global menguat, sehingga rupiah secara mingguannya berakhir menguat 0.21% ke level Rp 14,497. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan akan menurun terbatas, atau kemungkinan rupiah dalam rentang terbatas dan berpeluang menguat, dalam range antara resistance di level Rp14,572 dan Rp14,634, sementara support di level Rp14.456 dan Rp14.370.

Harga obligasi rupiah Pemerintah Indonesia jangka panjang 10 tahun terpantau naik secara mingguannya, terlihat dari pergerakan turun yields obligasi dan berakhir ke 6,437% pada akhir pekan. Ini terjadi di tengah berlanjutnya aksi beli investor asing di SBN. Sementara yields US Treasury cenderung menurun di minggu ini.

===

Bank Indonesia merilis data posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Mei 2021 yang menurun pada posisi sebesar 415,0 miliar dolar AS, turun 0,6% (mtm) dibandingkan dengan posisi ULN April 2021 sebesar 417,6 miliar dolar AS. Perkembangan tersebut terutama didorong oleh penurunan posisi ULN Pemerintah.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan Indonesia Juni 2021 kembali surplus sebesar 1,32 miliar dolar AS, meskipun lebih rendah dibandingkan dengan surplus bulan sebelumnya sebesar 2,70 miliar dolar AS. Dengan perkembangan tersebut, neraca perdagangan Indonesia kembali mencatatkan nilai positif sejak Mei 2020.

BI juga merilis data kinerja sektor Industri Pengolahan pada triwulan II 2021 yang meningkat dan berada pada fase ekspansi. Hal ini tercermin dari Prompt Manufacturing Index Bank Indonesia (PMI-BI) yang meningkat sebesar 51,45%, dibanding 50,01% pada triwulan I 2021 dan 28,55% pada triwulan II 2020.

Berdasarkan data transaksi 12-15 Juli 2021, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp7,55 triliun terdiri dari beli neto di pasar SBN sebesar Rp5,73 triliun dan beli neto di pasar saham sebesar Rp1,82 triliun.

Perbaikan sejumlah indikator ekonomi menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia sedang bergerak ke arah pemulihannya di tahun 2021 ini.

===

 

Seorang investor ketika memilih instrumen investasinya dan kemudian masuk ke pasar tentunya berharap akan memperoleh profit dari keputusan investasinya tersebut. Harapan. Itu sesuatu yang begitu memengaruhi pandangan investor. Harapan yang diwarnai oleh ekspektasi. Kalau Anda ingin kenal pasar –memang sangat sulit untuk mengenalnya—harus tahu seperti apa ekspektasi pasar hari-hari ini. Vibiznews.com telah siap sejak lama ingin memperkenalkan Anda kepada pasar, karena kami ada sebagai partner sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!

 

Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here