(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah memperpanjang penurunannya ke hari keenam pada hari Kamis (19/08), bergerak di dekat posisi terendah 3 bulan, tertekan peningkatan kekhawatiran atas permintaan bahan bakar yang lebih lambat di tengah lonjakan kasus Covid-19 di seluruh dunia sementara kenaikan tak terduga dalam persediaan bensin AS menambah tekanan.
Harga minyak mentah berjangka West Intermediate (WTI) AS kehilangan $ 2,35, atau 3,6%, diperdagangkan pada $ 63,11 per barel setelah jatuh 1,7% di sesi sebelumnya.
Harga minyak mentah berjangka Brent turun $ 2,20, atau 3,2%, pada $ 66,03 per barel, setelah jatuh 1,2% pada hari Rabu.
Kedua acuan harga minyak telah kehilangan lebih dari 5% selama enam sesi terakhir, diperdagangkan mendekati level terendah sejak 24 Mei di sesi sebelumnya.
Penurunan berlanjut karena investor tetap khawatir atas peningkatan infeksi yang disebabkan oleh varian Delta dari virus corona di seluruh dunia.
Peningkatan mengejutkan dalam persediaan bensin AS juga memicu kekhawatiran atas permintaan yang melambat.
Persediaan minyak mentah AS turun 3,2 juta barel pekan lalu menjadi 435,5 juta barel, terendah sejak Januari 2020, Administrasi Informasi Energi mengatakan pada Rabu.
Tetapi pasokan bensin naik 696.000 barel menjadi 228,2 juta barel, berlawanan dengan ekspektasi analis untuk penurunan 1,7 juta barel.
Risalah pertemuan kebijakan Federal Reserve 27-28 Juli menunjukkan para pejabat mencatat penyebaran varian delta untuk sementara dapat menunda pembukaan kembali ekonomi secara penuh, dan menahan pasar kerja.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah berpotensi lemah tertekan kekhawatiran peningkatan kasus covid-19 dan peningkatan pasokan bensin AS. Jika malam nanti data jobless claim AS terealisir turun dan menguatkan dolar AS, maka akan dapat menekan kembali harga minyak mentah.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting